BAGIAN 24

107K 3.3K 32
                                        

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-------------------------------------

Dress di atas lutut berwarna coklat dengan bagian kerah yang menutupi leher putihnya yang terdapat kissmark membuat penampilan Agatha benar-benar fashionable di tambah dengan black long boots heels memperlihatkan kaki jenjangnya membuat Agatha benar-benar keren.

Aditya pun tak ketinggalan dengan kemeja kaos berwarna putih yang memperlihatkan kedua otot lengannya dan celana panjang berwarna senada dengan ikat pinggang berwarna coklat dari salah satu brand luxury membuat tampilannya mempesona. Tampilan itu benar-benar menggambarkan sosok Aditya Gautama. Pasangan yang baru menikah itu menyusuri Hyde Park, salah satu taman yang cukup besar di pusat kota London. Keduanya bergandengan tangan sepanjang jalan dan sesekali mengobrol ringan.

Agatha bisa melihat di sekeliling taman ini banyak sekali para orang tua yang duduk santai bersama pasangan mereka. Ada pula keluarga yang tengah menghabiskan waktu bersama keluarga kecil mereka. Bahkan, tak jarang dia melihat beberapa orang tengah membaca buku dengan tenang di taman ini.

"Mau duduk di kursi dekat danau itu?" tunjuk Aditya pada sebuah kursi panjang yang tepat berhadapan dengan sebuah danau.

Agatha mengangguk. "Ayo..."

Sampai di kursi itu, keduanya duduk dengan nyaman sambil menatap danau yang begitu tenang di hadapan mereka.

"Kamu senang?" tanya Aditya sambil melirik ke samping kirinya.

Agatha mengangguk. Dia tersenyum dengan tatapan yang lurus ke depan. "I'am very-very happy. Rasanya setiap kali ke sini ada perasaan kangen yang susah banget buat di jelasin. Mungkin dulu karena aku sering ke sini bersama mommy" endik kedua bahu Agatha. "Dulu saat Axel berumur dua bulan waktu itu juga aku ajak dia jalan-jalan di sekitar taman ini. Axel waktu itu senyum terus, kayanya dia senang aku ajak jalan-jalan" sambungnya.

"Sekarang aku juga lagi senang banget karena ke sini sama mas Adit" tuturnya mengedipkan sebelah matanya genit.

Aditya terkekeh dan membawa kepala Agatha agar bersandar di bahunya. Salah satu tangannya dia gunakan untuk memeluk pinggang ramping tersebut. "Saya juga senang saat ini."

"Senang karena apa?" tanya Agatha jahil.

"Senang karena kamu ada di samping saya saat ini dan saya bisa memeluk dengan bebas tanpa gangguan dari siapa pun, terlebih dari Axel. Kamu benar, anak itu menyebalkan" jawab Aditya dengan akhir mengadu.

Agatha tertawa. "Tau kan udah gimana rasanya aku setiap kali ngadapin Axel?"

Aditya mengangguk. Dia sudah tau bagaimana rasanya menghadapi anak remaja itu.

"Kamu haus?"

Agatha menggeleng. "Tapi, kalau ada air yang dingin-dingin aku mau kok" cengirnya, persis seperti Axel.

Aditya mengacak-acak rambut Agatha gemas yang membuat empunya mendengus. "Jangan kemana-mana. Tunggu di sini sampai saya kembali."

Agatha mengangguk. "Jangan lama-lama entar aku di gondol brondong di sini."

"Kalau sampai ada brondong yang mendekati kamu, saya hajar habis-habisan. Tunggu di sini. Saya hanya sebentar" setelah mengatakan itu Aditya pergi meninggalkan Agatha. Sedangkan Agatha tertawa melihat Aditya yang masuk ke dalam pancingannya.

Sambil menunggu Aditya kembali, Agatha memilih berdiri dari duduknya dan menatap ke sekitarnya. Walaupun ini musim panas, di sini masih terasa hawa sejuk dan juga dingin. Berbeda ketika di Jakarta. Panas ya panas. Bukan bermaksud membandingkan, ini fakta.

PAMAN SAHABATKU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang