Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...-------------------------------
Sejak kepulangan Aditya ke rumah, Agatha terus saja mengacuhkan lelaki itu. Bahkan, ketika lelaki yang merangkap menjadi suaminya itu berbicara, dia memilih untuk tidak peduli. Salahkan saja membuat dirinya kesal.
"Sweety, come on. Jangan diamkan saya seperti ini" ucap Aditya frustasi. Dia pun mengusap wajahnya dengan kasar. Keduanya saat ini berada di dalam kamar. Agatha yang duduk di sambil bersandar di kepala ranjang dan Aditya yang duduk di sisi ranjang.
Agatha yang kesal langsung beranjak dari ranjangnya dan berjalan ke arah walk in closed nya untuk berganti pakaian. Aditya pun turut mengikuti perempuan hamil itu ke sana bak anak ayam.
Agatha tidak memperdulikan keberadaan Aditya di dekatnya. Dia melepas seluruh pakaian yang sebelumnya dia pakai dan kini hanya tersisa bra dan celana dalam bewarna merah yang tersisa di tubuh perempuan itu.
"Fuck" Aditya mengeram melihat pemandangan di hadapannya saat ini. Tubuh istrinya benar-benar terlihat sexy. Tubuh bagian bawahnya pun mulai beraksi karena melihat pemandangan itu.
Agatha yang melihat wajah suaminya yang mengeras tertawa puas di dalam hati. Dia memang sengaja melepas seluruh pakaiannya di hadapan lelaki itu. Dia bisa melihat dari tempatnya jika bagian tengah celana suaminya terlihat menggembung.
Agatha membuka lemari pakaiannya. Pilihannya jatuh pada gaun tidur berwarna merah dengan tali spaghetti dan potongan dada yang rendah. Saatnya membuat lelaki itu tersiksa pikirnya.
Dengan gerakan yang pelan, Agatha membuka bra miliknya dan membuat kedua payudaranya yang besar dan bulat bergelantungan tanpa adanya penyangga. Aditya yang melihat pemandangan itu tentu saja mengeram. Bahkan, lelaki itu sampai tidak bisa mengalihkan matanya dari pemandangan di hadapannya.
"Sweety, kamu sengaja menggoda saya di saat seperti ini?" ucap Aditya frustasi.
Agatha menoleh sebentar dan kemudian mengacuhkan lelaki itu dengan tatapan yang datar. Dia memilih memasang gaun tidur yang ada di tangannya itu pada tubuhnya.
Selesai dengan kegiatannya, Agatha langsung berjalan kembali menuju ranjangnya, melewati Aditya yang berdiri menatapnya. Lagi dan lagi, Aditya mengikuti kemana pun langkah Agatha pergi.
"Sweety ..." panggil Aditya lembut dan menyentuh tangan milik Agatha. Namun, langsung di hempaskan dengan cepat oleh Agatha. Aditya yang melihat itu menghela nafasnya panjang dan kasar.
"Jika kamu marah karena saya tidak mengangkat panggilan telepon kamu, saya minta maaf. Saya bukan ingin membela diri, tapi handphone saya saat itu berada di dalam ruangan. Sedangkan saya berada di ruangan meeting bersama dengan Andre dan beberapa petinggi perusahaan yang ada di cabang. Dan, selama meeting berlangsung, Andre mengsilent handphone miliknya, sehingga ketika kamu menghubunginya, dia tidak tau. Setelah meeting berakhir, saya baru mengetahui jika kamu menghubungi saya. Saya benar-benar minta maaf, sweety" sesal Aditya merasa bersalah.
"Tolong jangan acuhkan saya seperti ini, saya tidak bisa, sweety" sambungnya dengan tatapan yang sendu.
Agatha menoleh, dia bisa melihat tatapan raut bersalah suaminya kepadanya. Agatha yang melihat menjadi sedikit merasa bersalah. Padahal rencana pulang suaminya tinggal sehari lagi. Tapi, suaminya malah pulang lebih cepat. Dia yakin, pasti karena dia yang tidak mengangkat kembali panggilan telepon suaminya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PAMAN SAHABATKU || END
Romantik"Akhirnya, setelah sekian lama saya menemukan kamu, sweety." Tubuh Agatha seketika menegang ketika mendengar suara yang sangat dia kenal. Suara yang bertahun-tahun tidak pernah dia dengar, kini kembali mengalun dengan lembut di telinganya. Dia tau s...