BAGIAN 16

106K 3.8K 43
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

------------------------------

Agatha merasakan tubuhnya jauh lebih rilex ketika terbangun dari tidur siangnya. Jam pun sekarang sudah menunjukkan pukul 16:30 wib. Melihat itu, Agatha memutuskan untuk mandi dan setelah itu turun kebawah untuk melihat apakah teman-teman sang anak masih berada di rumah mereka.

Lima belas menit untuk Agatha menyelesaikan mandinya dan sepuluh menit untuknya berpakaian serta memoleskan sedikit riasan di wajahnya. Setelah di rasa penampilannya oke, Agatha memutuskan untuk turun ke bawah.

Di pertengahan tangga Agatha bisa mendengar suara tawa dari Axel dan juga beberapa temannya. Itu artinya, mereka betah berada di sini. Agatha terus melanjutkan langkahnya untuk menghampiri Axel dan juga teman-temannya.

"Loh? Cuman tinggal yang cowok-cowok aja ya ternyata? Yang cewek berdua itu udah pulang?"

Suara dari Agatha berhasil mengalihkan atensi dari keempat orang laki-laki yang berada di sana.

"Udah pulang, tante. Kebetulan tugas kita udah selesai. Sekarang sih lagi main aja dari pada bosen di rumah" jawab Nathan.

"Nah iya, kalau bosan main ke sini aja. Lagian tante seneng kalau kalian main ke sini, jadinya rumah tante gak sepi dan yang pasti Axel ada teman mainnya. Betah-betah ya kalian di sini" ucap Agatha ramah.

"Pasti betah lah, tan. Orang di sini serba ada" celetuk Rival senang.

"Maklumin aja ya tan mulutnya si Rival. Soalnya si Rival ngekost" sahut Ravi.

"Loh? Emang orang tuanya Rival gak tinggal di Jakarta ya?" kaget Agatha.

"Engga, tan. Orang tua saya tinggal di Surabaya. Saya ke Jakarta karena mau belajar mandiri aja" jawab Rival.

"Oh, bagus itu. Kalau Rival atau yang lain mau main ke sini silahkan aja ya, jangan sungkan. Iya gak, El?" sahut Agatha sambil menatap sang anak.

"El? El siapa, tan?" tanya Nathan bingng.

"El itu ya Axel. Tante emang kebiasaan manggil Axel dengan sebutan El, biar lebih gampang aja gitu" kekeh Agatha.

Baik Nathan, Rival dan Ravi ber oh ria serempak.

"Kalau lo lo pada mau main ke sini, main aja. Gak perlu sungkan sama gue mah. Kalau mau nginap juga silahkan" tutur Axel menatap ketiga teman barunya bergantian. Jujur saja, Axel cocok berteman dengan mereka.

"SWEETY!"

Agatha tersentak ketika mendengar teriakan nyaring itu. Sebenarnya bukan hanya Agatha yang tersentak, Axel dan ketiga temannya pun juga sama.

Agatha bisa melihat jika Aditya tengah berjalan ke arahnya dengan tergesa, dan ketika sampai di hadapannya lelaki itu langsung memeluk tubuhnya erat. Agatha meringis ketika melihat tatapan Axel dan ketiga temannya mengarah kepadanya dengan tatapan yang cengo.

"Mas, lepasin. Ada temen-temennya Axel di sini" bisik Agatha.

Aditya langsung melepaskan pelukannya dan menolehkan kepalanya ke samping. Benar saja, ada Axel dan beberapa laki-laki seusia anaknya tengah menatap mereka. Aditya sontak berdehem guna menghilangkan salah tingkahnya.

PAMAN SAHABATKU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang