Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...------------------------------
Pagi-pagi sekali Agatha sudah di kejutkan dengan sebuah mobil yang terparkir rapi di depan garasi mobilnya. Agatha sangat tau merk dan type dari mobil tersebut. Bahkan, harga dari mobil itu pun juga iya tau.
"Keren banget bu mobilnya" puji bik Ijah pada mobil berwarna putih di hadapannya.
Agatha memijit pelan keningnya. Sambil mengingat apakah dia pernah memesan mobil ini sebelumnya. Namun, dari ingatannya dia jelas tidak pernah memesan mobil di hadapannya ini.
"Kapan mobil ini datang, bik?" tanya Agatha bingung, lebih tepatnya benar-benar bingung.
"Kata mang Tarjo sih tadi malam, bu. Kayanya Ibu udah tidur waktu itu" jawab bik Ijah mengingat.
"Sudah datang ternyata mobilnya."
Suara itu, membuat Agatha berserta bik Ijah membalikkan tubuh mereka ke belakang.
"Ini mobil kamu yang beli, mas?" tanya Agatha langsung.
Aditya mengangguk. "Memang saya yang membelinya. Tapi, ini bukan untuk saya."
Agatha mengerutkan keningnya. Jika lelaki itu membeli mobil ini bukan untuk dirinya, terus untuk siapa?
"Mobil itu untuk Axel. Dia kemarin minta untuk di belikan mobil."
Agatha langsung menyebut di dalam hatinya ketika mendengar ucapan Aditya. Axel ini ternyata licik juga. Tidak mendapatkan keinginannya dari dirinya, dia malah mendapatkan itu dari lelaki di hadapannya.
"Ada apaan nih kumpul-kumpul di sini gak ngajak-ngajak?" sahut Axel yang tiba-tiba datang dengan seragam sekolahnya. Matanya pun langsung melebar ketika melihat mobil yang dia tunggu sejak beberapa hari kemarin sudah ada di hadapannya. "OMG! MY CAR IS HERE!" Axel langsung mendekat ke arah mobilnya dengan wajah yang benar-benar sumringah.
"Bagaimana? Kamu suka, El?" tanya Aditya yang kini berada di samping sang anak dan menepuk bahu lelaki itu pelan.
"Ya jelas suka dong. Btw, pi. Thank you ya" ucap Axel tulus.
"Sama-sama. Kalau kamu butuh sesuatu beritahu saja papi" balas Aditya ringan.
Kan? Sudah Axel bilang kalau papi nya itu sangat royal sekali kepada dirinya. Berbeda dengan maminya, dia harus mendapatkan omelan dulu baru akhirnya mendapatkan yang dia inginkan.
"Cewek, keren kan mobilnya?" goda Axel pada sang mami.
Agatha berdecih. "Mobil gue juga gak kalah keren kali dari pada mobil lo."
"Lebih keren mobil gue lagi" balas Axel tak mau kalah.
"Sweety... El..., berhenti menggunakan kata lo gue. Berbicara seperti biasanya saja" tegur Aditya dengan mata yang menatap tajam pada keduanya.
"Duh, mas. Kita tuh udah kebiasaan kaya begini, ya gak El?" ucap Agatha yang membuat El mengangguk. "Gak usah serius-serius lah, entar makin tua loh. Perawatan mahal" lanjut Agatha.
"Sweety ..." panggil Aditya dengan suara rendahnya.
"Duh, saya gak ikut-ikutan ya. Lebih baik saya menuntut ilmu. Kalau begitu saya permisi" pamit Axel dan pergi menaiki motor merah kesayangannya. Kenapa tidak pergi menggunakan mobil? Kata Axel sayang. Nanti banyak orang-orang yang iri kepadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PAMAN SAHABATKU || END
Romance"Akhirnya, setelah sekian lama saya menemukan kamu, sweety." Tubuh Agatha seketika menegang ketika mendengar suara yang sangat dia kenal. Suara yang bertahun-tahun tidak pernah dia dengar, kini kembali mengalun dengan lembut di telinganya. Dia tau s...