BAGIAN 35

75.8K 2.9K 37
                                        

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-------------------------------

Baru sehari Aditya pergi meninggalkan Agatha, namun ibu hamil itu sudah di buat uring-uringan. Bahkan, sedari tadi dia terus menghubungi suaminya. Namun, yang di hubungi tidak menjawab panggilannya sama sekali. Bahkan, Andre pun ikut dia hubungi. Tapi, kedua orang itu tidak ada yang mengangkat panggilannya.

"Sibuk banget apa mas Adit sampai panggilan gue gak di angkat? Kesel banget deh" Agatha benar-benar dongkol setengah mati. Pasalnya, dia sangat merindukan suaminya. "Liat aja, kalau dia nelpon balik gak bakal gue angkat. Kepikiran-kepikiran deh. Biar dia juga rasain apa gue yang gue rasain. Emangnya enak apa di buat kepikiran" dengusnya.

Di sisi lain, Aditya yang baru saja menyelesaikan meeting darurat nya langsung mencari handphone miliknya. "Kamu lihat handphone saya, Andre?"

"Terakhir saya lihat handphone bapak berada di ruangan, tepatnya di atas meja" jawab Andre dengan posisi yang berjalan satu langkah di belakang sang atasan. Dia pun mencoba mengambil handphone nya yang ada di kantong celana. Matanya seketika membulat ketika melihat lima belas panggilan dengan nama nyonya besar di layar handphone nya. Dia baru ingat jika sedari awal meeting tadi, handphone nya di silent. Alamat kena amuk ini pikirnya.

Dengan tatapan yang takut-takut, Andre mencoba memberitahu bos nya tersebut. "Pak."

"Kenapa?" tanya Aditya yang masih terus melangkah menuju ruangannya.

"Ada lima belas panggilan dari ibu, pak. Tapi, tidak terjawab oleh saya, karena selama meeting, handphone  saya silent" beritahu Andre takut-takut.

Benar saja, setelah mendengar ucapan Andre, Aditya langsung menghentikan langkahnya. Matanya menatap tajam bak seorang orang yang ingin menghabisi musuhnya. "Kenapa baru memberitahu saya sekarang?"

"Saya baru tau ketika saya membuka handphone, pak" jawab Andre meringis karena melihat tatapan tajam dari atasnya.

Aditya berdecak dan langsung berjalan cepat menuju ruangannya. Dan, saat sudah berada di ruangan, tujuannya adalah untuk mengambil handphone nya.

"Sial" maki Aditya ketika melihat ada tiga puluh panggilan tak terjawab dari Agatha nya. Dia pun langsung kembali menghubungi istrinya. Namun, lima kali dia mencoba untuk menghubungi istrinya, panggilannya tidak di jawab sama sekali. Karena tak mendapat jawaban dari istrinya, Aditya mencoba menghubungi asisten rumah tangganya. Untungnya, dia mendapat jawaban. Namun, jawaban tersebut tidak membuat dirinya puas. Sebab, asisten rumah tangga mereka mengatakan jika istrinya pergi keluar rumah dengan mengendarai mobilnya sendiri, dan mereka tidak mengetahui kemana tujuan istrinya.

"ANDRE! KITA PULANG SEKARANG JUGA" teriak Aditya.

****

Suara musik jazz menyambut kedatangan Agatha ke cafe milik Calvin. Agatha bisa melihat jika Calvin saat ini tengah melotot ke arahnya.

"Buset, tan. Lo hamil gede kaya gini masih pakai heels? Mana pakai baju ketekan kaya gini lagi, apa gak keluar mata om Adit entar?" Ceplos Calvin dan menghampiri perempuan hamil itu.

Memang, Agatha saat ini menggunakan baju yang di deskripsikan oleh Calvin tadi dengan di padukan celana kulot hitam dan heels di kakinya.

PAMAN SAHABATKU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang