BAGIAN 14

147K 4.3K 37
                                    

Selamat membaca....
Sorry kalo ada typo....

----------------------------------

Dua sejoli yang baru selesai melakukan aktivitas panas mereka kini tengah berbaring dengan sang wanita memeluk tubuh sang pria. Sang pria pun tak tinggal diam. Salah satu tangannya yang bebas ikut bergerak mengelus punggung polos sang wanita.

"Mas, aku boleh tanya sesuatu?" tanya Agatha memulai pembicaraan.

Aditya berdehem sambil terus mengelus punggung polos Agatha.

"Ibu kamu kabarnya gimana?"

Ada keterdiaman sejenak dari Aditya ketika Agatha melayangkan pertanyaan itu. "Ibu saya baik. Kenapa kamu menanyakan ibu?"

"Kata Calvin, hubungan kamu dan ibu kamu merenggang semenjak aku pergi waktu itu. Aku minta maaf ya mas karena udah bikin hubungan kamu dan juga ibu kamu jadi buruk" sesal Agatha.

Aditya menjauhkan tubuhnya sedikit agar bisa melihat wajah Agatha nya. "Itu bukan salah kamu, sweety. Itu memang karena saya sendiri. Saya hanya kecewa kepada ibu saya. Sejak dulu, kehidupan saya terus saja di atur oleh ibu dan juga ayah. Bahkan, dalam segi pendidikan sekalipun, juga mereka atur. Sejak dulu, saya tidak pernah bisa bebas melakukan apa yang ingin saya lakukan. Alasannya karena saya anak laki-laki satu-satunya dan saya memang di persiapkan untuk meneruskan perusahaan yang sebelumnya di rintis oleh ayah saya."

Helaan nafas berat di hembuskan oleh Aditya. "Hingga, saat saya lulus kuliah, saya merencanakan sesuatu. Saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah saya di luar negeri dengan dalih supaya saya bisa lebih matang untuk bertanggung jawab pada perusahaan. Nyatanya, tujuan saya ketika sampai di sana berbeda. Saya memang melanjutkan pendidikan. Namun, yang saya ambil adalah arsitek. Alasannya, tentu saja karena saya sangat menyukai bidang itu. Sampai saat saya lulus, orang tua saya marah besar ketika mengetahui kebohongan saya. Saat itu juga, saya di suruh untuk langsung memegang kendali perusahaan. Dan, saat itu juga rasa kecewa saya semakin besar terhadap mereka."

"Tahun demi tahun saya belajar dan terus bekerja untuk membangun perusahaan. Kemarahan ibu dan juga ayah pun akhirnya mereda ketika tau bahwa perusahaan yang saya pegang berjaya. Namun, tanpa sepengetahuan kedua orang tua saya, di belakang mereka saya membangun sebuah kantor arsitek. Memilki kantor arsitek adalah cita-cita saya. Untungnya, saat itu sahabat saya datang membantu. Sahabat saya memegang kendali kantor arsitek itu, sedangkan saya memegang perusahaan, meskipun sesekali saya ke sana untuk ikut membantu pekerjaan mereka."

"Setahun setelah ayah meninggal, ibu saya baru mengetahui jika saya memiliki kantor lain yang saya bangun sendiri. Awalnya ibu saya terkejut dan kurang menerima itu. Tapi, lama kelamaan, ibu saya akhirnya mulai menerima. Namun, saya pikir di saat itu ibu saya tidak pernah akan ikut campur lagi di dalam kehidupan saya. Ternyata, dugaan saya salah. Ibu saya secara tiba-tiba datang tepat di pesta perayaan wisuda Calvin. Di sana, ibu saya tidak datang sendiri, melainkan dia datang bersama seorang kenalannya. Dan, yang seperti kamu tau, tujuan ibu saya datang ke sana adalah untuk menjodohkan dan menyuruh saya menikah. Jujur, di saat itu saya benar-benar marah dan yang pasti rasa kecewa saya kembali terbuka."

"Jika sebelumnya saya terus menerima apa yang di atur oleh ibu saya, saat itu saya dengan tegas menolak permintaan ibu saya. Alasannya tentu saja karena saya sudah mempunyai pilihan dan wanita yang saya cintai. Dan, wanita yang saya cintai itu adalah kamu, sweety" Aditya terdiam sejenak sambil menatap manik mata milik Agatha yang begitu teduh. "Meski pun saat itu saya terlambat menyadari perasaan saya sendiri dan terlambat untuk memberitahukan perasaan saya kepada kamu, tapi kali ini, saya ingin mengungkapkan jika saya mencintai kamu Agatha Clara Josephine, sangat-sangat mencintai kamu dan saya benar-benar takut kehilangan kamu."

PAMAN SAHABATKU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang