BAGIAN 18

95.2K 3.6K 126
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-----------------------------

Agatha menatap heran pada Aditya yang sejak sejam lalu pulang ke kediamannya hanya diam, namun dengan tatapan yang terus mengarah padanya. Axel? Anak itu keluar bersama teman-temannya yang kemarin. Entahlah, Agatha merasa setelah hari di mana mereka kerja kelompok bersama di rumah ini, mereka menjadi semakin dekat. Bahkan, tak jarang setiap pulang sekolah Axel mengajak teman-temannya untuk nongkrong di rumah ini.

"Kamu kenapa, mas? Kok dari tadi diam terus? Tapi, matanya terus ke arah aku? Kenapa? Ngomong sini, aku dengerin" ucap Agatha dan menggenggam tangan milik Aditya yang kebetulan duduk di sampingnya.

"Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan kepada kamu, sweety" Aditya menatap serius dan membuat Agatha menerka-nerka topik apa yang ingin di bicarakan oleh lelaki di sampingnya.

"Kamu mau ngomongin apa sih, mas? Kok aku jadi deg-deg-an gini?"

"Ibu saya mau bertemu kamu dan juga Axel."

"HAH? SERIUSAN?" Agatha begitu terkejut ketika mendengar ucapan lelaki di sampingnya. Sedangkan Aditya, lelaki itu menutup kedua matanya karena terkejut dengan teriakan spontan Agatha. Bahkan, kini jantung lelaki itu berdetak dengan begitu cepat karena reaksi sang wanita.

"Mas, seriusan ibu kamu mau ketemu sama aku?" panik Agatha. "Duh, gimana dong? Kamu cerita ya soal aku ke Ibu kamu? Kamu gak cerita yang jelek-jelek kan? Awas aja kalau kamu cerita yang jelek-jelek tentang aku" lirik Agatha sinis pada Aditya.

"Mas, ngomong dong. Kok malah diam aja kamu" greget Agatha.

"Bagaimana saya mau bicara kalau kamu terus menyerocos tanpa henti seperti itu, sweety" sabar Aditya.

Agatha menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya. Lalu, menatap lelaki di sampingnya dengan perasaan yang sedikit lebih tenang. "Jadi, gimana ceritanya ibu kamu mau ketemu sama aku?"

"Karena kita akan segera menikah, makanya saya menemui ibu untuk meminta restu dan menjelaskan kepada beliau mengenai kamu, terlebih mengenai Axel, anak kita" ucap Aditya memulai penjelasannya.

"Setelah selesai bekerja tadi, saya pergi ke rumah ibu dan menemui beliau di sana. Saat di sana, saya menjelaskan semuanya bahwa saya sudah menemukan keberadaan kamu dan akan menikah dengan kamu, sweety. Awalnya ibu terkejut, beliau bahkan sempat menangis karena ingin segera bertemu dengan kamu dan juga Axel. Mungkin, ibu merasa bersalah dan menyesal karena kejadian dulu" sambungnya.

Agatha terdiam sejenak sambil berpikir. Jika ibu dari lelaki di sampingnya ini sempat menangis karena ingin segera menemui dirinya dan juga Axel, apa itu artinya wanita paruh baya itu menerima dirinya dan menerima Axel? Jika iya, berarti dia tidak perlu takut bukan untuk bertemu dengan beliau?

"Kenapa, sweety?" tanya Aditya yang menatap wanitanya yang terdiam.

Agatha menggeleng seolah memberikan isyarat jika dia baik-baik saja. "Kapan kita menemui ibu kamu, mas?"

"Jika kamu ingin bertemu dengan ibu, maka besok kita akan menemui ibu di kediamannya" jawab Aditya lugas.

Agatha mengangguk. "Aku mau ketemu sama ibu kamu, mas."

"Saya akan menjamin kalau kamu akan baik-baik saja selama di sana, sweety" tegas Aditya dan mengusap kepala Agatha nya lembut.

Agatha percaya kepada lelaki di sampingnya. Dia yakin, jika lelaki itu berkata baik-baik saja, maka semuanya akan berjalan seperti ucapannya.

"HEY YO, EVERYBODY! AXEL GANTENG, COMEBACK HOME."

Agatha berdecak ketika matanya bersitatap dengan mata sang anak yang kini menatapnya jahil.

PAMAN SAHABATKU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang