📌Chapter 3 : Pengganti Yang Hilang📌

6 0 0
                                    

📌Jangan lupa tinggalkan jejak 📌

☆♪^0^♪☆ HAPPY READING ☆♪^0^♪☆

☆♪^0^♪☆

Beberapa bulan sebelumnya

Arka sudah ditunggu oleh beberapa temannya di persimpangan jalan rumahnya untuk pergi bersama menuju sekolah.

"Lama banget lo kayak cewek!" cibir Aldo saat motor Arka berhenti tepat di samping motornya.

"Berisik!" jawab Arka yang langsung melajukan motornya mendahului teman-temannya.

Tiga belas menit menempuh perjalanan mereka semua sampai di parkiran SMA Nusa Bangsa. SMA swasta milik alm.kakek Arka.

Saat mereka semua berjalan menyusuri lorong kelas, mereka semua menjadi pusat perhatian terutama Arka, Ardhan, dan juga Aldo. Tentu saja karena ketampanan mereka.

"Gue tau gue ganteng. Tapi risih juga kalo di liatin kayak gini," ucap Aldo narsis. "Mereka kangen kali ya gak ngeliat gue dua minggu ini karena libur semester."

"Pd abis lo!" ucap Ardhan sembari menjitak kepala Aldo.

"Sirik aja lo kalah ganteng sama gue!" balas Aldo yang tidak terima atas perlakuan Ardhan.

Memang tak bisa di pungkiri, Aldo memang sedikit lebih tampan di banding Ardhan.

"Ganteng kalo gak punya ayang buat apa," cibir Ridwan di belakang Ardhan. Ardhan tersenyum penuh kemenangan karena Ridwan seolah membelanya.

"Diem lo! Mentang-mentang cuman gue yang jomblo," ucap Aldo kesal karena meresa dipojokan.

"Berisik!" tegur Arka yang sedari tadi diam fokus berjalan menuju kelasnya di lantai dua.

Arka masuk ke kelas barunya. Kelasnya tak di acak lagi. Tetap teman-teman yang lama dengan suasana berbeda. Arka, Ardhan, dan juga Aldo sekelas di kelas Ips 2. Sedangkan anak-anak Alaska yang lain terbagi di setiap kelas Ips.

Baru saja duduk di kursi, speaker kelas sudah mengintrupsi semua siswa untuk berkumpul di lapang utama untuk simbolisasi penerimaan siswa baru kelas sepuluh sekalian melaksanakan upacara bendera di awal tahun pelajaran.

Selesai upacara bendera dan simbolisasi siswa baru. Barisan tak kunjung di bubarkan.

"Ini mau ngapain lagi sih, patah kaki gue lama-lama!" rutuk Aldo tidak bisa diam seperti cacing kepanasan.

"Berisik banget bacot lo! Kek cewek!" ucap Ardhan yang berdiri di samping Arka tepat di depan Aldo.

"Diem lo!" ucap Aldo sembari menoyor kepala Ardhan.

"Wah, cantik banget," ujar Ilham teman satu kelas Arka yang berdiri di samping Aldo.

"Ardhan lo bilang cantik?!? Wah, Dhan, Ilham pengen lo hajar," ucap Aldo mencoba memprovokasi.

"Dih, yang gue bilang cantik itu cewek yang ada di depan tuh," ucap Ilham menunjuk ke arah podium dimana seorang gadis cantik nan manis berjalan menghampiri kepala sekolah.

Perhatian Arka teralih dari ponsel yang sedari tadi ia mainkan. Ia sedang membalas pesan dari pacar-pacarnya yang tak benar-benar ia sayangi. Ia hanya mencari pelampiasan untuk menyalurkan rasa sakitnya karena kehilangan kekasih.

"Perkenalkan, nama saya Nadya Gabriella Natasya. Saya pindahan dari SMA Bakti Nusantara. Saya menempati kelas Ipa 1 saat ini. Terima kasih," ucap gadis itu lalu mundur beberapa langkah membiarkan kepala sekolah memberikan penjelasan lebih lanjut.

THE LOSTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang