📌Chapter 43 : Keanehan Arka📌

2 0 0
                                    

📌Jangan lupa tinggalkan jejak 📌

☆♪^0^♪☆ HAPPY READING ☆♪^0^♪☆

☆♪^0^♪☆

Prang....

Nadya menoleh dan terkejut melihat kondisi Arka sekarang. Nadya bergerak mematikan kompor dan mendekati kekasihnya.

"Are you okay?" tanya Nadya sembari mengecek suhu tubuh Arka. Suhunya normal, namun wajah Arka nampak sangat pucat.

Arka hanya tersenyum tipis atas pertanyaan Nadya. "Aku gak papa. Nanti tiduran di sopa bentar juga enakan."

"Ke rumah sakit aja ya," ujar Nadya dengan penuh kekhawatiran.

"Gak usah, Sayang, aku cuma butuh tidur bentar aja."

"Yaudah tidur di kamar tamu aja ya. Yuk aku anterin." Nadya membantu memapah Arka ke kamar tamu dan membiarkan Arka beristirahat di sana. Ia kembali ke dapur untuk menyelesaikan masakannya.

Hampir dua jam Nadya berkutat di dapur akhirnya semua masakannya selesai. Nadya memindahkan semua masakannya ke dalam rantang. Ia akan membawa semua masakan itu ke rumah Arka. Ia memang sengaja memasak untuk dibawa ke sana.

Setelah selesai memasak Nadya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum membangunkan Arka. Setelah selesai dengan semua ritual kewanitaannya Nadya beranjak menuju kamar tamu untuk membangunkan kekasihnya.

"Arka, bangun yuk," ujar Nadya sembari mengusap pelan lengan Arka.

Arka mulai tersusik dan membuka matanya. "Udah selesai masakanya?" tanya Arka.

Nadya menganggukan kepalanya. Arka beranjak dan terduduk di samping ranjang. "Tau-tau udah cantik aja!"

Nadya tersenyum karena godaan kekasihnya. "Bisa aja buaya mujinya."

"Masa cowok ganteng gini dibilang buaya sih," ujar Arka tak terima.

"Ya abisnya godain mulu."

"Gak papa dong, kan pacar sendiri, kalo cewek lain baru itu buaya."

"Terserah kamu deh. Kamu udah enakan?"

"Udah dong, aku bilang juga apa, tiduran bentar pasti enakan," jawab Arka.

"Syukurlah. Yaudah yuk kita langsung ke rumah kamu." Arka mengangguk. Mereka berdua langsung berajak untuk segera pergi ke rumah Arka.

☆♪^0^♪☆

Setelah mobil Arka terparkir apik di halaman rumahnya, Arka segera keluar bersama Nadya. Melangkah bersama menuju pintu utama.

"Aduh, calon mantu dateng," sambut Sarah saat suara Arka datang masuk ke dalam rumah.

"Hallo, Tante," sapa Nadya sembari mencium tangan Sarah. "Oh ya, Tante, ini Nadya bawain makan siang."

"Wah, baiknya calon mantu mama ini ya, Arka," ujar Sarah. Arka hanya tersenyum. Pusing dikepalanya masih belum juga hilang.

"Widih, mau lunch bareng nih ceritanya sama calon mertua?" ujar Arletta yang datang dari dalam rumah.

"Iya dong. Yuk makan sama-sama," ajak Sarah.

Mereka semua segera menuju meja makan untuk makan siang bersama. Nadya membantu Sarah memindahkan semua masakannya ke dalam piring. Sedangkan Arletta bergerak menuju kamar Karen untuk mengajak gadis itu ikut makan siang.

Karen nampak tak berekpresi saat melihat Nadya berada di meja makan. Arletta menyikut Karen membuat gadis itu tersadar dan segera menuju meja makan.

"Aduh, mama udah gak sabar cicipin semua masakan ini," ucap Sarah dengan sangat antusias.

THE LOSTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang