📌Jangan lupa tinggalkan jejak 📌
☆♪^0^♪☆ HAPPY READING ☆♪^0^♪☆
☆♪^0^♪☆
Nadya melambaikan tangannya saat mobil Kevin melaju pergi. Nadya membuka pagar rumahnya. Dan alangkah terkejutnya Nadya melihat seseorang yang berdiri di teras rumahnya.
Nadya terpaku beberapa saat hingga saat ia sadar, ia menghembuskan napasnya kasar. Dan mulai melangkah masuk ke dalam rumahnya.
Mencoba tidak memperdulikan seseorang yang berdiri di teras rumahnya.
"Nad, sampai kapan lo mau kayak gini? Lo gak capek nyiksa diri lo sendiri?!" ucap orang itu pada Nadya yang tengah membuka kunci pintu rumahnya.
Setelah pintunya terbuka, Nadya langsung melangkahkan kakinya masuk.
"Gue sama Malik saudara!" ujar Erika akhirnya. Ya Erika, Erika Khanza—teman baik Nadya sejak SMP.
Nadya berbalik. Tertawa renyah di depan Erika. "Lo pikir gue percaya?!"
"Terserah lo mau percaya atau enggak. Tapi lo harus tau kalo gue dan Malik itu satu ibu susu!" ucap Erika sedikit menjeda. "Malik itu anak mami Soraya yang selama ini hilang. Dan asal lo tau, adegan pelukan yang lo liat antara gue dan Malik itu adalah pelukan seorang kakak ke adiknya."
Nadya terdiam merasa ini semua adalah mimpi. Mimpi buruk yang kesekian kalinya.
"Nad, jujur gue emang pernah suka sama Malik. Tapi setelah Malik sama lo, gue kubur rasa itu dalem-dalem. Dan setiap lo ceritain semua tentang baik dan manisnya Malik, gue sakit hati, Nad, gue sakit hati. Tapi gue selalu berusaha buat nutupin itu karena gue gak mau lo terluka. Lo sahabat gue, Nad. Lo yang selalu ada buat gue. Gue gak mau pertemanan kita hancur cuman gara-gara keegoisan gue. Dan jujur, Nad, gue juga pernah berharap kalo suatu saat nanti lo dan Malik bisa putus. Tapi saat semua harapan gue itu terwujud, gue masih tetep gak bisa dapetin Malik karena kita di kasih asi sama satu ibu yang sama."
Erika menjelaskan semuanya dengan berlinang air mata. Begitupun dengan Nadya, gadis itu juga sudah berlinang air mata.
"Nad, gue harap lo percaya sama gue. Malik terluka, Nad, karena kehilangan lo. Malik sampai pindah ke Surabaya buat lupain lo, tapi ternyata dia gagal dan dia memutuskan balik lagi ke Jakarta." Erika melangkah mendekati Nadya. Memeluk gadis itu setelah sekian lama. Nadya membalas pelukan sahabatnya yang sudah sangat ia rindukan.
"Maafin gue, Er, maaf karena gak mau dengerin penjelasan lo."
Erika melepaskan pelukannya. "Udah, Nad, gak papa. Yang penting sekarang lo udah tau semuanya dan gak salah paham lagi. Kita masih sahabatan kan?"
Nadya tersenyum dan kembali memeluk Erika. Erika tersenyum melihat Malik di depan halaman rumah Nadya. Erika melepaskan pelukannya.
"Ini saatnya lo memperbaiki semuanya, Nad." Nadya mengerutkan keningnya mendengar ucapan Erika. "Dibelakang lo!"
Nadya membalik tubuhnya. Disana ada Malik yang berdiri tegap dengan senyuman manis yang sangat Nadya rindukan. Mata Nadya berkaca melihat laki-laki itu. Nadya berlari menghampiri Malik. Memeluk laki-laki itu erat. Bersamaan dengan itu, hujan turun mengguyur.
"Maafin aku, Malik." Nadya memeluk Malik dengan begitu erat sembari menangis. Tangisan bersalahnya tumpah di dada bidang milik Malik.
"Aku seneng, Nad, akhirmya kamu paham. Maafin aku juga karena gak berjuang lebih keras!" Nadya menggeleng. Malik tidak bersalah, tidak seharusnya ia minta maaf. Nadya semakin mengeratkan pelukannya. Menyalurkan kerinduan yang teramat dalam pada gadisnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOSTING LOVE
Fiksi Remaja💦Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.💦 💎Start : Juli 2024 💎Finish : - 🦋Nadya adalah gadis yang memiliki banyak cinta dalam hid...