📌Chapter 51 : Pertunangan📌

1 0 0
                                    

📌Jangan lupa tinggalkan jejak 📌

☆♪^0^♪☆ HAPPY READING ☆♪^0^♪☆

☆♪^0^♪☆

Nadya sudah dirias oleh penata rias dengan sangat cantik. Memakai kebaya berwarna abu-abu tua dipadukan dengan rok batik yang dominan berwarna hitam. Dan rambut yang di sanggul dengan sangat cantik.

"Lo mau engagement atau mau wedding nih, cantik banget," goda Karen yang memakai kebaya senada dengan kebaya Nadya hanya berbeda bagian bawahannya saja, begitupun dengan Arletta dan Erika.

"Apaan sih lo."

"Udah, Ren, gak usah di godain mulu, udah kayak kepiting rebus tuh pipinya," ucap Erika.

"Erika!" mereka semua tertawa karena berhasil menggoda Nadya.

Arka dan keluarga besarnya sudah tiba di rumah Nadya, mereka semua sudah duduk rapi di kursi yang sudah disiapkan.

Penata acara sudah mulai membuka acaranya. Kini saatnya Nadya dipanggil untuk turun.

"Baik, sekarang coba kita panggil ananda Nadya ya," ucap penata acara. "Silahkan."

Kemudian turunlah perempuan cantik yang akan segera Arka ikat untuk menjadi miliknya. Nadya digandeng oleh Arletta dan Karen.

"Yah, dan turunlah bidadarinya. Ditemani dua wanita cantik di sampingnya," ucap penata acara.

"Benar ini calonnya?" tanya penata acara.

"Bidadari dari surga sepertinya hilang satu," celetuk Arka yang mengundang gelak tawa dari para keluarga.

"Kenapa?" tanya penata acara.

"Cantik banget," ucap Arka yang tak melepas pandangannya dari Nadya.

"Oh, okey. Dipersilahkan ananda Nadira untuk duduk bersama kedua orang taunya," ucap penata acara.

"Baik, kita langsung mulai saja acara resminya," ucap penata acara.

"Silahkan kepada ananda Arka untuk mengutarakan niatnya datang bersama keluarga ke rumah bapak Irwan dengan ibu Shinta," ucap penata acara.

Arka mulai bangkit dari duduknya dan menarik napasnya dalam sebelum mengutarakan niatnya. Ia mengambil buket bunga yang Ardhan sodorkan padanya.

Bismillahirahmannirahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Alhamdulillahirrabilalamin, bahagia rasanya di pagi yang cerah ini bisa berada disini bersama keluarga besarku di sambut dengan penuh kehangatan dan rasa kekeluargaan.

Teruntuk kamu, wanita cantik di hadapanku. Yang insyaallah akan menjadi pendamping hidupku dan ibu dari anak-anakku kelak.

Aku mulai berbicara tentang waktu, di mana kita sepakat untuk menjalin kasih empat belas Agustus yang bertepatan dengan ulang tahunmu yang ke tujuh belas.

Aku mulai berbicara tentang tempat di mana sekolah adalah saksi perjalanan cinta kita kala itu.

Aku mulai berbicara tentang ujian yang datang menerpa hubungan ini yang membuat kita berdua semakin memahami dan semakin mendewasakan kita.

THE LOSTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang