📌Chapter 15 : Birthday📌

2 0 0
                                    

📌Jangan lupa tinggalkan jejak 📌

☆♪^0^♪☆ HAPPY READING ☆♪^0^♪☆

☆♪^0^♪☆

Tibalah hari yang Nadya nantikan. Malam ini ia akan merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Nadya sudah tampil cantik dengan gaun indah yang melekat di tubuhnya. Rambutnya sudah ditata dengan sangat indah. Para tamu yang Nadya undangpun mulai berdatangan.

"Hay, Nad, yaampun lo cantik banget," puji Karen yang baru saja datang bersama Arka.

"Bisa aja. Lo juga cantik."

"Eh btw happy birthday ya. Pokoknya semoga semua impian lo segera terwujud."

"Aamiin. Makasih ya."

"Iya."

"Happy birthday to you, Nad," ucap Arka sembari mengulurkan tangannya. Laki-laki itu nampak lebih tampan dari bisanya dengan balutan kemeja biru muda dan jas hitam yang melekat ditubuhnya. Ditambah rambut klimis yang membuat kesan urakan yang biasanya melekat pada sosok Arka hilang begitu saja.

"Makasih, Ka, udah nyempetin dateng." Arka hanya tersenyum sebagai tanggapan.

Tak lama Arletta pun datang bersama Ardhan. Acara hampir dimulai,  Nadya masih menunggu ibunya yang belum juga datang. Ayahnya sudah datang sejak satu jam yang lalu. Bahkan kini Shinta tidak bisa dihubungi.

"Nadya, lebih baik kita mulai aja sayang pestanya. Kasian lho temen-temen kamu udah lama nunggu," ucap Irwan mencoba memberikan solusi.

"Tapi, Yah, aku masih mau nunggu bunda."

"Iya. Tapi lebih baik kita mulai aja dulu sembari nunggu respon dari bunda kamu."

"Ayah lo bener, Nad, lebih baik kita mulai aja dulu. Gak enak kan sama tamu lo yang udah nunggu dari tadi." Arletta ikut membujuk Nadya agar gadis itu mau memulai pestanya.

Akhirmya setelah beberapa pertimbangan ia pikirkan secara singkat, Nadya menyetujui saran sang ayah. Saat MC akan memulai acara, tiba-tiba mbak Sumi datang memberitahu ada pengantar paket yang datang membawa kado untuk Nadya. Nadya berjalan keluar menghampiri kurir itu.

"Kiriman dari siapa ya, Mas?" tanya Nadya saat melihat kado cukup besar di samping kurir.

"Atas nama ibu Shinta Azzahra, Mbak." Setelah mendapatkan tanda tangan Nadya sebagai penerima, kurir itu langsung pergi.

Nadya mengambil surat yang ada di atas kado itu dan membacanya. 

Dear, Nadya sayang.

Sayang... Maafin bunda ya nak gak bisa dateng di pesta ulang tahun kamu. Karena bunda harus terbang ke Paris malam ini juga untuk menemui klien  bunda. Selamat ulang tahun anak gadis bunda.

Bunda Shinta

Nadya meremas surat yang di tulis ibunya dan membawa kado itu masuk ke dalam dengan wajah merah padam. Arletta dan Karen saling pandang lalu ikut menyusul Nadya masuk ke dalam.

Nadya mengambil mic yang dipegang oleh MC dan naik ke atas panggung untuk mengumumkan sesuatu. Irwan mengerutkan keningnya melihat Nadya. Ia bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Temen-temen. Makasih ya udah nyempetin hadir di pesta ulang tahunku. Dan maaf banget pestanya harus ditunda karena ada satu dan lain hal. Sekali lagi makasih dan maaf yang sebesar-besarnya." Nadya mengucapkan dengan mata yang berkaca kaca. Tamu undangan pun mulai meninggalkan ruangan itu menyisakan Irwan dan temen-temen dekat Nadya.

THE LOSTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang