📌Chapter 11 : Gagal Sebelum Berperang?📌

3 0 0
                                    

📌Jangan lupa tinggalkan jejak 📌

☆♪^0^♪☆ HAPPY READING ☆♪^0^♪☆

☆♪^0^♪☆

Setelah perdamaiannya dengan Vino waktu itu, Nadya jadi lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Vino. Kecurigaan-kecurigaan tidak jelas yang sempat ia pendam kini mulai hilang entah kemana.

Vinonya kembali, kembali seperti awal pertemuan mereka dua tahun lalu. Seperti pagi ini, Vino mengantarnya sekolah terlebih dahulu sebelum pria itu pergi ke kampus.

Nadya melambaikan tangannya ke arah mobil Vino yang mulai menjauh dari area sekolah dengan senyum yang tak pudar dari wajahnya.

Tiba-tiba motor besar milik Arka yang membonceng Karen berhenti di depannya. Karen turun dari boncengan Arka dan langsung menyapa Nadya dengan ceria. Sedangkan Arka langsung tancap gas meninggalkan dua gadis itu tanpa sepatah kata apapun.

"Kenapa sepupu lo?" tanya Nadya heran.

"Ya patah hati lah," ucap Karen.

"Patah hati? Sama siapa?"

"Udah ah, yuk ke kelas," ucap Karen lalu menarik tangan Nadya untuk segera memasuki area sekolah.

Ternyata keanehan sikap Arka bukan hanya terjadi tadi pagi saja. Keanehan cowok itu berlanjut hingga sore ini. Baru saja Arka menabrak Nadya di ujung koridor yang membuat buku paket yang di bawa Nadya berantakan semua.

Tanpa kata Arka membantu Nadya dan langsung berlalu begitu saja tanpa mengucapkan kata maaf.

Nadya kesal sekali melihat kelakuan Arka yang biasanya selalu menyapanya saat bertemu bahkan mengajaknya bercanda dengan candaannya yang sangat garing.

Bahkan kini saat jam pelajaran berakhir, Arka hanya melewatinya seperti tidak ada orang yang berdiri saat melewati kelas ipa 1.

☆♪^0^♪☆

Di kaffe milik Ardhan, Arka tengah menghisap rokok kepunyaannya, entah yang ke berapa batang ia mengkonsumsi barang menyandukan itu.

"Makannya, Ka, kalo gak siap sama resikonya jangan coba-coba," ucap Ardhan yang duduk di sebelah Arka.

"Ck, gue gak tau kalo dia punya cowok! Gue taunya setelah dia masuk ke hati gue," ucap Arka.

"Ya terus sekarang lo mau apa? Mau misahin mereka? Lo gak liat mereka lagi bahagia-bahagianya?" tanya Aldo tak habis pikir dengan ketua gengnya ini yang bisa galau begini hanya karena perempuan.

"Udahlah gue pusing sama cewek, malem ini gue mau ke tempat bang Saputra," ucap Arka yang langsung berlalu pergi mengacuhkan panggilan Ardhan dan Aldo yang meneriaki namanya.

Tempat yang Arka maksud adalah sebuah club malam yang sering ia kunjungi bersama teman-teman berandalannya. Melampiaskan masalahnya kepada minuman adalah jalan ninja yang Arka tempuh.

Malam ini sekitar pukul tujuh malam, motor besar milik Arka sudah terparkir apik di depan club malam milik salah satu kenalannya.

"Widih .... Kemana aja lo baru keliatan?" tanya seorang pria yang melihat kedatangan Arka.

"Biasalah, Bang," jawab Arka sembari menyapa setiap orang yang ia kenal di club itu dengan bertos ria bersama mereka.

Sudah tidak bisa di hindari lagi, jika Arka sudah masuk ke club tidak mungkin jika cowok itu tidak mabuk berat. Apalagi pikirannya kini tengah di porak-porandakan oleh gadis bernama Nadya Gabriella.

THE LOSTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang