📌Chapter 28 : Jealous📌

3 0 0
                                    

📌Jangan lupa tinggalkan jejak 📌

☆♪^0^♪☆ HAPPY READING ☆♪^0^♪☆

☆♪^0^♪☆

Saat Arka masuk ke dalam rumah mewah keluarganya. Di ruang tamu ada seseorang yang sebenarnya tak ingin Arka temui.

"Arka, sini, Nak!" panggil Sarah saat melihat Arka akan melengos pergi.

"Arka cape banget, Mi!"

Sarah menghembuskan napasnya kasar. Ia beranjak menghampiri putra sematawayangnya dan menarik tangannya pelan untuk mendekat. "Salim dulu sama tante kamu!"

Arka menurut. "Apa kabar, Arka?"

"Liat sendiri kan, aku masih bisa berdiri. Berarti baik-baik aja!" ucap Arka dengan ketus.

"Arka!"

"Udah ya, Mi, aku capek banget nih."

Wanita yang Sarah sebut tante Arka itu adalah Lidia Arumi—Ibu mentari. Lidia menahan tangan Arka sebelum laki-laki itu pergi. "Arka, tante punya temen dan anaknya seumuran sama kamu, nanti kamu kenalan lah sama dia, biar kamu gak gagal move on terus sama pacar kamu yang udah meninggal itu."

"Lidia," tegur Sarah agar adik iparnya itu tak lagi melanjutkan pembahasan mengenai kekasih Arka yang sudah meninggal.

"Kenapa, Mbak, aku ini niatnya baik lho. Aku mau Arka itu---"

Arka melepaskan cekalan tangan Lidia pada tangannya dengan kasar. "Cukup, Tante! Tante gak usah ikut campur terlalu dalam soal urusan pribadi aku. Dan asal tante tau, aku udah punya pacar lagi yang nantinya akan aku jadikan istri!"

Setelah mengatakan itu Arka pergi begitu saja. Sarag memanggil putranya beberapa kali. Namun Arka sama sekali tak berhenti. Bahkan menoleh saja tidak. Sarah menggelengkan kepalanya melihat tingkat adik iparnya yang tidak pernah berubah. Ia beranjak menuju dapur melanjutkan pekerjaannya dari pada harus meladeni adik iparnya ini.

"Ibu sama anak sama aja dua-duanya nyebelin! Orang punya niat baik, malah gak di hargain!"

☆♪^0^♪☆

Setelah makan malam, Nadya menemani Revan menonton bola di ruang tengah. Sedangkan Shinta masih setia menemani Irwan makan malam karena pria itu baru saja pulang.

Tok... Tok... Tok...

Shinta memanggil pembantunya untuk membukakan pintu. Namun tak ada jawaban. Sepertinya pembantunya itu sedang menunaikan ibadah solat. Nadya beranjak menuju pintu depan untuk membuka pintu.

Dan saat pintu besar itu terbuka, di teras rumah ada seorang perempuan yang berdiri membelakangi Nadya dengan koper besar di sampingnya.

"Cari siapa ya?" tanya Nadya pada wanita itu sebab wanita itu tak kunjung berbalik setelah Nadya bukakan pintu. "Mbak, cari siapa ya?"

Nadya mulai mendekat. Dan wanita itu tiba-tiba berbalik. "Surprise!"

"Tante Gita?!" Wanita itu menganggukan kepalanya berkali-kali membuat Nadya tersenyum kegirangan dan langsung memeluk wanita itu. "Kangen banget, Tante!"

Setelah melepas rindu sejenak, Nadya masuk ke dalam rumah. Kini kedua orang tua dan kakaknya sedang duduk santai di ruang keluarga.

"Tebak, siapa yang dateng?" ujar Nadya pada keluarganya.

"Siapa sih, gak jelas banget lo!" ujar Revan yang malas dengan tebak-tebakan adiknya itu.

"Tara!" ujar Nadya saat Gita berjalan masuk bersama kopernya.

THE LOSTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang