📌Chapter 22 : Pertemanan dengan Kevin📌

1 0 0
                                    

📌Jangan lupa tinggalkan jejak 📌

☆♪^0^♪☆ HAPPY READING ☆♪^0^♪☆

☆♪^0^♪☆

Nadya memutar bola matanya malas. Sudahlah ia bosan membujuk Arka sejak kemarin agar tidak usah datang melihat pertandingan nanti. Tapi laki-laki itu sangat keras kepala.

"Weyyy berduaan mulu lo!" tiba tiba saja Aldo datang bersama Ardhan.

"Kebiasaan banget kalo masuk tuh ngucap salam kek, apa kek! Gak sopan banget!" ujar Arka kesal.

"Sorry, bro, sorry. Tapi gue udah ngetuk, lo nya aja yang gak denger!" saut Aldo yang tak mau disalahkan.

"Ngeles aja lo kek bajai!" ujar Ardhan sembari menoyor kepala Aldo. "Oh ya, Ka, gue sama nih bocah ke sini mau bantuin lo beres-beres sekalian anter lo balik. Soalnya nyokap lo lagi banyak banget pesenan bakery."

"Padahal gak usah repot-repot, Dhan, gue bisa kok kalo tante Sarah gak bisa," ucap Nadya yang merasa tak enak hati merepotkan teman-teman Arka.

"Gak repot kali, Nad, Arka kan masih temen kita walaupun udah jadian sama lo," jawab Ardhan.

"Yap bener banget. Dan kita juga khawatir nanti di jalan lo berdua di cegat lagi sama Kevin dan kawan-kawan kayak lo sama Malik waktu itu--- Ahrkkk." jerit Aldo saat Ardhan menginjak kakinya.

Ardhan dan Aldo memang  mengetahui tentang kejadian malam itu karena Andra langsung mengabarinya. Namun mereka sengaja merahasiakannya dari Arka.

"Apa?! Nadya sama Malik di cegat sama Kevin?!"

"Enggak, Ka, itu---" Nadya berusaha menutupi.

"Kok kamu gak bilang sama aku?!?"

"Bukan gitu---"

"Sialan ya tuh orang berani-beraninya. Awas aja besok ketemu sama gue!"

"Ka, udahlah. Lagian aku gak papa. Gak ada yang lecet juga," ucap Nadya menenangkan. 

"Gak bisa, Nad! Tuh cowok harus di kasih pelajaran. Iya sekarang gak papa, nanti amit-amitnya kejadian lagi gimana?" tanya Arka dengan nada tegas. "Lo berdua juga, gue udah titip Nadya sama kalian, malah kalian biarin dia pulang sama Malik doang!"

"Udah, Ka, gak usah marahin mereka. Ini bukan salah mereka. Aku janji, Aku bakal jaga diri baik-baik. Dan kamu bisa pegang omongan aku, Kevin dan temen-temennya itu yang selalu ganggu kalian semua, gak akan pernah nyakitin aku," ucap Nadya dengan sangat yakin.

"Kenapa kamu seyakin itu?" tanya Arka.

"Mmm.... Ya ... Karena kemaren juga dia gak ngapa ngapain, Ka. Kalo dia ada niat jahat sama aku mungkin dia udah bawa kabur aku. Iya kan?"

Arka menghembuskan napasnya. Mengelus pelan kepala gadisnya. "Yaudah lain kali lebih hati-hati dan gak boleh ada yang disembunyiin lagi. Okey?"

Nadya tersenyim dan menganggukan kepala. Mengangkat jari kelingkingnya pertanda berjanji.

☆♪^0^♪☆

Hari pertandingan final basket antara SMA Nusa Bangsa dan Mentari bangsa pun tiba. Kedua tim sudah bersiap di pinggir lapangan dengan para penonton masing-masing sekolah yang sudah memenuhi tribun. Arka dan Nadya pun turut hadir untuk mendukung.

Setelah penampilan pembukaan oleh tim cheer, Nadya langsung mengganti pakaiannya untuk pergi ke tribun menemani Arka. Selain mereka ada Arletta yang pasti mendukung Ardhan. Sedangkan Karen, gadis itu absen karena sedang pergi ke Bali sejak lima hari yang lalu untuk menemani ibunya yang pulang dari Belanda untuk berlibur.

THE LOSTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang