📌Jangan lupa tinggalkan jejak 📌
☆♪^0^♪☆ HAPPY READING ☆♪^0^♪☆
☆♪^0^♪☆
Sabtu pagi, Nadya sudah sarapan dan sedang menunggu Dion di ruang tamu. Dion akan menjemputnya untuk mengantarkan Dion ke rumah teman Nadya yang seorang model.
"Mau kemana lo?" tanya Revan yang baru bangun tidur.
"Mau pergi sama temen."
"Temen yang mana? Kata Karen perginya ntar siang," ujar Revan sembari mengambil buah jeruk di meja.
"Temen kampus. Udah deh jangan kepo!"
Ponsel Nadya berbunyi tanda ada panggilan masuk, dan ternyata dari Dion.
Nadya mengangkat telponnya, ternyata Dion sudah ada di depan gerbang rumah Nadya.
"Dia udah di depan, Kak," ucap Nadya. "Gue pergi ya."
Revan yang masih memakai kaos rumahan serta boxer berjalan menuju pintu utama. Nadya langsung mengekor di belakangnya.
Saat sampai di teras rumahnya, ia bisa melihat di depan gerbang sudah ada mobil hitam terparkir di sana yang Revan yakini adalah teman yang Nadya maksud.
Revan segera berjalan menuruni tangga yang membawanya ke halaman untuk menemui teman yang Nadya maksud. Saat pak Joko membukakan gerbang untuk Revan, Dion pun ikut turun dari dalam mobil.
"Dion?!"
"Hay, Kak," ujar Dion sembari melambaikan tangan ke arah Revan.
"Jadi lo mau pergi sama Dion?" Nadya mengangguk.
"Iya, Kak, gue minta tolong Nadya buat bantu nyari model. Dan kebetulan Nadya punya temen. Makannya gue bawa Nadya buat nemuin orang itu," jelas Dion. "Gimana, Kak, boleh kan?"
"Oh, oke boleh. Hati-hati ya lo bawa adek gue. Udah ada yang punya tuh!" ujar Revan sembari menunjuk jari manis Nadya yang melingkar cincin pertungannya.
"Kak Revan!" Nadya menegur.
"Siap, Kak," jawab Dion sembari memberikan gerakan hormat.
Akhirnya mereka masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan kediaman Nadya.
Selepas urusan dengan Dion selesai, Nadya segera menyetop taksi karena harus pergi ke bakery milik Sarah untuk bertemu dengan teman-temannya.
Setelah sampai di bakery, Nadya segera masuk dan menaiki tangga menuju lantai dua.
Saat sampai di sana, ternyata di meja dekat jendela, Arletta, Erika, Ardhan, Aldo dan Malik, sudah duduk dengan manis."Hey, sorry ya telat, tadi ada urusan dulu," ucap Nadya setelah duduk. "Karen mana?"
"Santai aja kali, Nad. Kayak sama siapa aja lo!" ujar Arletta. "Karen masih di bawah bantuin tante Sarah."
Mereka sudah memesan makanan lewat online dan sudah tiba bersama Karen yang meminta waktu kerja setengah hari saja pada Sarah.
Saat tengah makan dan mengobrol, pegawai Sarah naik ke lantai atas memberitahu bahwa Sarah pingsan di dapur. Nadya dan Karen langsung berlari menuju dapur diikuti yang lainnya juga.
Sarah segera di bawa ke rumah sakit dan segera di tangani di IGD. Ryan keluar dari UGD.
"Om Ryan, gimana mama Sarah?" tanya Nadya.
"Bu Sarah gak papa, darah tingginya kambuh. Om udah kasih obatnya kok. Kalian semua gak usah khawatir," jelas Ryan. "Satu jam lagi udah boleh pulang ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOSTING LOVE
Teen Fiction💦Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.💦 💎Start : Juli 2024 💎Finish : - 🦋Nadya adalah gadis yang memiliki banyak cinta dalam hid...