📌Chapter 14 : Calon Pacar📌

1 0 0
                                    

📌Jangan lupa tinggalkan jejak 📌

☆♪^0^♪☆ HAPPY READING ☆♪^0^♪☆

☆♪^0^♪☆

Nadya, Arletta, dan Karen sedang berada di toilet untuk mengantar Nadya berganti seragam setelah membeli seragam baru dari koperasi.

"Yaudah, Nad, gih cepet ganti," ucap Karen.

"Nadya!"

Nadya menoleh saat ada suara Arka memanggilnya.

"Nih," ucap Arka sembari memberikan sabun dan juga handuk.

"Lo nyuruh gue mandi?"

"Iya. Emang lo nyaman belajar badan lengket-lengket?"

Tanpa banyak bicara lagi Nadya mengambilnya dan mengucapkan terima kasih lalu segera masuk ke dalam toilet.

Pelajaran hari ini berakhir di jam tiga sore. Semua siswa ipa satu sudah pulang sejak lima menit yang lalu. Menyisakan Nadya yang baru selesai mengepel lantai karena jadwal piket.

PLAK

Setelah menutup pintu dan berbalik tiba-tiba ada yang menampar pipinya dengan begitu keras.

"Lo apa-apaan sih!?" tanya Nadya.

"Itu balasan buat lo karena lo hampir bikin gue sama Arka putus!" ujar Raysa.

"Sakit lo ya emang!" ucap Nadya hendak segera meninggalkan Raysa namun tangannya di tahan oleh gadis itu.

"Apa sih!" Nadya hendak melepaskan tangannya namun cekalan tangan Raysa pada tangan Nadya sangat kencang. "Sakit, Raysa! Apa-apaan sih lo!

"Raysa!"

Raysa langsung berbalik dan mendapati Arka berada tak jauh dari tempatnya.

"Apa-apaan sih lo!?"

Cekalan tangan Raysa pada tangan Nadya sudah terlepas sejak Arka meneriaki namanya.

Arka menarik pelan tangan Nadya. Di sana tercetak jelas bekas cekalan tangan Raysa. Arka juga melihat bekas tamparan di pipi kiri Nadya.

"Lo gila ya!?" ucap Arka.

"Kamu yang gila! Ngapain sih belain cewek ini terus!?" jawab Raysa.

"Heh! Jelas aja gue belain dia! Dia itu gak salah!"

"Suka kamu sama dia!?" tanya Raysa.

Arka diam. Raysa tersenyum sinis ke arah Nadya.

"Tuh kan. Apa gue bilang cowok gue berubah itu karena lo!" ucap Raysa sembari mendorong Nadya hingga Nadya mundur beberapa langkah.

"Raysa!"

"Apa?! Suka, kan kamu sama dia!"

"Iya! Gue suka sama Nadya. Dan gue mau kita putus!" putus Arka lalu segera menarik tangan Nadya pelan meninggalkan Raysa yang terus meneriaki namanya.

Saat sampai di parkiran, Nadya menghempaskan tangan Arka hingga cekalan tangan mereka terlepas.

"Lo apa-apaan sih! Lo gila!?" ucap Nadya. "Dengan lo mutusin Raysa, tuh cewek bakal mikir gue emang gatelin lo!"

"Ck, tenang sedikit kenapa sih?" ucap Arka.

"Lo bilang tenang?! Gak gue gak bisa tenang!"

Arka menarik tangan Nadya cukup kencang hingga Nadya yang tak siap langsung menabrak tubuhnya. Jarak wajah Arka dan Nadya kini hanya sekitar satu sentimeter saja. Sehingga mereka bisa merasakan hempusan napas masing-masing.

THE LOSTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang