Jempol Gin mengambang tepat di atas tombol berlogo telepon. "Haruskah?" Tanyanya pada dirinya sendiri.
"No big no. Pertahankan personality mu Gin" Gin menggeleng pelan, mematikan ponselnya lalu meletakkannya di atas meja naskah.
"What wrong with me?" Gumamnya sembari merebahkan dirinya di ranjang. Mungkin Gin perlu ke psikiater, dari tadi terus ngomong sendiri.
Keesokan harinya. Tepatnya di rumah Souta, sang empu masih saja berada di kamar bergelut dengan bantal dan selimutnya. Bangun woy, sekolah!.
Souta merenggangkan tubuhnya. "Selamat pagi dunia penuh plot twist" Ucap Souta dengan semangat. Souta menggeser sedikit tubuhnya, kepalanya di rendahkan, senyumnya terukir melihat si anabul yang masih terpejam di samping bawah ranjangnya.
"Pagi juga acan" Souta mengusap lembut kepala acan. Setelahnya Souta merapikan tempat tidurnya yang amburadul. Soalnya kalau turu cosplay jadi jarum jam, muter. Selesai dengan tempat tidurnya Souta berjalan menuju lemari menyiapkan seragam sekolahnya, lalu mengambil handuk siap untuk mandi.
Cukup lama menghabiskan waktu di kamar mandi akhirnya si biru itu telah selesai, sudah rapi juga dengan seragam yang melekat di badannya.
"Acan makan dulu" Ucap Souta sambil menuangkan makanan kucing. Acan berlari ke arah Souta saat telinganya mendengar suara dentingan makanan di mangkuknya.
"Udah ya can, Souta langsung berangkat. Maaf ga bisa nemenin kamu makan, Souta makan di sekolahan aja nanti" Ucapnya lucu pada buntalan berbulu itu.
Souta memakai sepatunya, selesai Souta bangkit tak lupa mengunci pintu rumahnya. Pergi ke motornya, gas ngoeng ke sekolah.
Di atas adalah secuil rutinitas pagi Souta bersama dengan kucing teruwunya.
Ayo liat juga si CEO ini bagaimana. Gin telah selesai dari mandi paginya yang menawan. Badannya kini sudah terbalut kemeja dan jas yang serasi tidak lupa dengan jam tangan yang bermerek tiap hari ganti, tentunya mehong. Kira-kira CEO ini akan mengendarai mobil yang mana?, eits jangan salah, Gin milih mobil kayak milih jajan gopek an.
"Hei bro" Seseorang menepuk pundak Souta dari belakang saat dirinya baru saja memarkirkan motornya.
"Wasap Zaki" Mereka bertos ria. Temen sekelas Souta plus salah satu bestienya.
"Yok masuk bareng" Zaki merangkul pundak Souta dan mereka berjalan bersama masuk ke sekolah sambil ngobrol-ngobrol kecil.
"Tumben-tumbenan berangkat cepet, biasanya juga langganan di hukum"
"Sebenernya terpaksa, nyokap gue pagi-pagi udah midatoin gue nyuruh bangun" Wajah Zaki merana. Souta acuh.
"Elo sekali-kali telat dong Sou"
"Sorry ye, gue yang namanya telat itu anti"
"Halah, ngapain si cepet-cepet. Telat engga nya yang penting masuk"
"Gobloy. Gue pinter anak baik-baik ga kayak elo" Souta menggampar pipi Zaki.
"Iya deh pinter"
"Jelas" Ucap Souta bernada bangga.
Mereka berdua sudah berada di depan kelas. Ketika atensinya melihat perempuan yang duduk di bangku depan, Soutamelepas rangkulan Zaki, berjalan ke arah si perempuan meninggalkan Zaki yang masih di depan kelas "Si anying-_-".
"Halo Alona, met pagi" Sapa Souta tersenyum ramah, berdiri di depan meja perempuan yang di panggil Alona.
"Pagi juga Souta" Balas Alona dengan senyum manisnya.
"Aduh jangan senyum ga kuat" Souta mendrama, tangannya di taruh di dadanya. Alona hanya membalas dengan kekehan ringan.
"Makin cantik aja, jalan yuk" Souta memainkan alisnya. Jadi takut Alona nya awikwok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Gin [Ginsou]
Randomhallo epribadiiii jadi di sini aku buat book khusus 'Daddy Gin' dari book ku yang One Shoot, ku angkat derajatnya menjadi book ini. udah si gitu aja semoga syuukaaa. warning⚠ bahasa campur aduk⚠ ini cuma karangan semata jangan di ambil serius⚠ Typo...