Sepasang manusia yang baru saja menjadi sepasang kekasih kini sudah berada di dalam mobil yang sudah melaju, entah tidak tau apa yang mereka lakukan, tapi di dengar-dengar tidak ada suara apapun. Satu kata saja. Canggung.
'Malu, ngga berani' batin Souta, matanya menatap lurus kedepan.
'Kenapa malah gini' batin Gin awkward.
Keduanya berperang di dalam batin masing-masing, tidak ada topik, tepatnya mereka ini sama-sama gengsi memulai obrolan.
"Ekhem, Sou" Sebagai Daddy yang boyfriendeble Gin harus berani.
"Hum, i-iya?" Souta menoleh.
"Mau mampir makan ngga?"
"Boleh aja"
"Kamu mau makan apa?"
"Terserah O-" Souta berhenti di kata selanjutnya, lah iya baru inget, serius ini dia manggil Daddy.
"Hm?" Gin menoleh sekilas.
"Umm S-Souta ngikut aja" Gin diam sejenak, memikirkan.
"Sushi mau?"
"Iya boleh" Souta mah iya aja pokoknya, lah bingung mau gimana. Rasanya malah agak gimana gitu, mending pas belum jadian kan ya, wk.
"Oke" Udah-udah habis itu tidak ada lagi obrolan apapun, sunyi. Gin yang fokus menyetir dan Souta yang fokus memainkan ponselnya, padahal cuma geser-geser tidak jelas, biar kelihatan sibuk ae gitu.
Sukiyo~📞
"Astaga" Ponsel Souta hampir melompat, gegara kaget tiba-tiba ada suara dering. Gin menoleh.
"Hehe, maaf" Souta mematikan panggilan itu.
"Siapa?"
"Buk-
Sukiyo~📞
'Anying ni anak ya, timingnya ngga pas gobloy' batin Souta.
"Siapa?" Tanya Gin lagi.
"Zaki"
"Angkat aja"
"Gapapa?" Gin mengangguk.
Souta menggeser logo hijau lalu menekan tombol speaker, agar Gin juga bisa mendengar, peka harus peka.
"Soutaaaakkk!" Pengen banget nyumpel itu mulut.
"Ngga usah teriak kodok" Souta tau itu bukan suara Zaki, melainkan Garin. Tauk tuh mereka lagi ngapain, ganggu bae.
"Elu dimana nying, udah ngga sekolah ngga bilang-bilang, chat kita ngga ada yang lu bales, temen ape lu " Cerocos Garin.
"Souta lu kurang ajar ya ninggalin kita berdua, lo dimana, sama siapa, lagi ngapain" Kali ini Zaki.
"Lo pada bisa satu-satu ngga sih, pusing gue"
Gin bagian nyimak, beberapa kali melirik, kepo dia.
"Lo tau ngga, sekarang kita lagi dimana?"
"Dimana?"
"Di depan rumah elo"
"Ngapain njing!" Upss, Souta kelepasan, lupa kalau di sampingnya ada orang lain, seketika langsung menutup mulutnya.
"Eh kita itu khawatir ama elu, akhir-akhir ini lo sering murung, galau, ngga tau galauin apa. Takut elo nya kenapa-kenapa nying, ya udah kita samper rumah elo. Eh malah elunya ngga ada, berak emang".
"Gue... lagi ada sesuatu, tenang aja gue fine kok" Souta melirik Gin sekilas.
"Ya elu dimana kocak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Gin [Ginsou]
Randomhallo epribadiiii jadi di sini aku buat book khusus 'Daddy Gin' dari book ku yang One Shoot, ku angkat derajatnya menjadi book ini. udah si gitu aja semoga syuukaaa. warning⚠ bahasa campur aduk⚠ ini cuma karangan semata jangan di ambil serius⚠ Typo...