"Anda mau mancing masa, hmm" Ucap Souta pelan sambil tersenyum, melotot ke Gin.
Iya juga, yang ada nanti malah jadi topik panas.
"Ya sudah, terimakasih" Ucap Gin layaknya pelanggan.
"Sama-sama Sir, permisi" Souta undur diri.
Gin menikmati cappucino nya sesekali memperhatikan Souta diam-diam.
"Ganteng banget ciptaan satu ini" Ucap Pira memandangi Gin, tangannya menopang dagu. Souta yang berada di sebelahnya hanya merolling matanya. Key?, bodoamat lagi asik ngitung cuan.
"Lihat, dia minum aja cuakep" Pira makin terpesona, ehek.
"Gitu banget" Souta memprotes.
"Orang emang bener kok" Celetuk Pira.
Tring Tring. Pelanggan lain masuk.
"Selamat dat- ngga jadi -_-" Souta menatap sinis pada dua pelanggan yang baru saja masuk dan mulai berjalan ke arah meja pesanan.
"Ngapain kesini si" Souta jengah.
"Males juga Pira ngadepin mereka" Timpal Pira.
"Jangan buat malu disini kalian" Key memicing, menunjuk kedua pelanggan itu bergantian.
"Sangat ramah, bintang satu" Sindir Garin.
"Padahal kita kan pelanggan baik-baik ya. Kita ngga ngapa-ngapain" Yang ini Zaki.
"Kangen kamu sotong sayang" Zaki mengedipkan matanya genit.
"Huek" Key/Pira.
"Najis, gue usir lo"
"Udahlah Sou, kamu urusin aja mereka" Ucap Key final.
"Mau beli masa di usir ngga mau uang?"
"Banyak gaya lo, paling yang bayar juga Garin" Cibir Souta.
"Kok tau, dukun ya" Celetuk Zaki.
"Lo juga mau-maunya di ajak Zakinjing" Cerocos Souta ke Garin.
"Gabut"
"Kodongo" (kodok dongo).
Di dekat mereka sepasang telinga mendengar obrolan itu, matanya juga menelisik dua orang yang berbicara dengan calonnya, terutama yang berambut merah.
'Jadi dia yang namanya Zaki. Masih kalah jauh dengan ku' batin Gin.
'Apa-apaan panggilan itu' batin Gin lagi, merasa tidak terima.
"Mau pesan yang oreo dong seng"
"Samping gue kursi, mau gue masukin ke mulut lo?!" Ngegas tapi ngga keras, ingat tempat. Zaki auto tutup mulut.
Souta sempat melirik Gin, seketika langsung di alihkan, ternyata yang dilirik sedang melihatnya. 'Ee?' tidak tau kenapa Souta merasa tidak enak dengan Gin.
"Gue alpukat aja Sou" Garin mengacungkan telunjuknya.
"Hmm. Udah sana pada duduk, eneg liat wajah kalian"
"Ngoke Souta sayang" Souta sudah ancang-ancang mau nonjok Zaki. Keduluan Zaki yang cepet-cepet langsung menjauh, mencari tempat duduk diikuti Garin. Tempat mereka jatuh pada sebelah kanan Gin.
Gin sendiri diam-diam terus memperhatikan keduanya, terutama Zaki.
"Weh Zak, lo tau ngga yang di samping kiri kita ini CEO terkenal" Bisik Garin.
"Ini" Dengan tidak tau malunya Zaki menunjuk Gin. Gin melirik datar.
Gercep, Garin menepis kasar tangan kurang ajar Zaki. "Goblok lu" Ucap Garin pelan tapi menekan, kan dia ikut malu anj.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Gin [Ginsou]
Randomhallo epribadiiii jadi di sini aku buat book khusus 'Daddy Gin' dari book ku yang One Shoot, ku angkat derajatnya menjadi book ini. udah si gitu aja semoga syuukaaa. warning⚠ bahasa campur aduk⚠ ini cuma karangan semata jangan di ambil serius⚠ Typo...