Enaambeas

1.4K 194 20
                                    

Masih dengan adu manik mata, tidak ada yang mencoba memutuskan kontak itu.

Sampai deheman Souta lah yang membuat kontak itu terputus dan saling sedikit menjauh satu sama lain, kalau dipikir-pikir yang tadi itu membuat keduanya canggung.

"E-Emm kebawa suasana hehe" Ucap Souta tersenyum canggung.

"Ehem, iya maaf" Begitu juga telunjuk Gin yang menggaruk alisnya, awkward.

Mereka diam, berdiri di tempat. Keadaan macam apa ini.

"Kotor ya Om"

"Kamu yang mulai"

"Kok Souta, salah siapa" Souta petantang-petenteng. Mulai -_-  .

"Kamu" Gin menepuk-nepuk pelan bajunya yang terkena bedak. Raut wajah Souta kesal bibirnya dumit-dumit, ikut membersihkan bajunya yang terkena bedak.

"Rambut Om tuh ada bedaknya" Ketus Souta.

"Mana?" Gin mengusak pelan rambutnya sendiri.

"Sini" Tangan Souta melambai menyuruh Gin mendekat. Gin menurut, mendekat ke arah Souta.

"Nunduk, Souta ngga nyampe" Oknum yang di perintah menundukkan kepalanya. Souta mengusak rambut Gin guna membersihkan serbuk-serbuk bedak yang ada.

Mata Gin mendongak, bisa sedikit curi-curi pandang ke Souta. Senyum tipis terpampang di bibir Gin. Berpikir ingin sekali selalu mendapat perhatian dari Souta.

"Sudah" Gin menegakkan kepalanya seperti semula.

"Terimakasih" Souta mengangguk singkat. Halah sok lu, Geheboi.

"Cukup lama di sini, saya pulang dulu"

"Udah mau pulang?"

"Kenapa?"

"Eng-ga, maksudnya ya udah gitu"

"Terimakasih juga buat makanannya, maaf kalau merepotkan"

"Iya, sedikit. Rumah Souta jadi agak kotor"

"Anak jujur. Saya bantu bersihin"

"Lhaa ngga usah Om, bercanda kalik, serius banget"

Souta mengantar Gin sampai ke depan rumah. "Saya duluan"

"Iya, Om nya hati-hati"

"Khawatir?" Gin drop smile.

"Ya udah ga usah hati-hati -_-" Gin terkekeh kecil akan penuturan Souta.

"Ya ya ya, kitten biru" Gin bejek-bejek rambut Souta gemas.

"Om~" Kesel Souta sembari membenahi rambutnya. Ingat Sou kamu belum mandi. Gin berjalan ke mobilnya, lalu masuk ke dalam, kaca mobilnya di buka, melambai sebentar untuk Souta.

"Daddy Gin babay" Souta ikut melambai dan tersenyum meledek.

"Nakal" Desis Gin sembari tersenyum simpul. Gin menutup kaca saat roda-roda mobilnya bergerak menjauhi rumah Souta.

"It's shower time!" Souta mengangkat tinggi-tinggi tangannya. Lupa masih di luar Souta lekas membekap mulutnya sendiri. Kalau ada orang yang tahu kan malu, cepat-cepat dirinya berjalan masuk ke dalam rumah.

Singkatnya, Gin tiba di rumahnya, turun dengan raut wajah malas, masuk ke dalam rumahnya. Yang tadinya habis canda tawa bareng Souta yang membuat moodnya melonjak naik, menjadi turun drastis. Lihat saja baru masuk beberapa langkah melewati pintu sudah di cetusi wanita yang melahirkannya.

"Dari mana Gin?, Mama sama Echi nungguin kamu dari tadi"

"Untuk apa?"

Wanita itu menghela nafas berat. "Oke, dimana perempuan itu"

Daddy Gin [Ginsou]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang