Gin dan Arion sudah fokus di dunia kerja mereka, membiarkan pacar mereka asik juga dengan urusannya.
"Harris minta ambilin dulu"
"Ayis punya?" Mata Souta melebar.
"Banyak dan lengkap pastinya" Balas Harris sembari mengirim pesan ke seseorang, Souta semakin tidak sabaran.
"Lumayan lama, lagi ada urusan katanya"
"Ya udah kita ngegame dulu ngga sih" Ajak Souta semangat.
"Let's go~" Keduanya memiliki kesamaan yang cukup sama, jadi sangat mudah akrab.
"Masuk kedalam lebih dalam" Seru Harris, fokus ke layar.
"Ngga bisa, tempatnya sempit" Di sahut Souta. Lontaran dari Souta dan Harris membuat Gin dan Arion melirik kearah mereka.
"Di coba aja dulu, bisa-bisa"
"Ngga bisa, sempit. Di suruh pakai barang"
"Ya udah Harris bantuin, tapi bentar Harris masukin ini dulu"
"Oke oke"
"Terus coba masuk, paksa aja paksa"
"Kalau ada yang di dalem gimana" Souta khawatir dengan keadaan di dalam game. Gin Arion bertatapan seakan berkata 'aku tau apa yang kamu pikirkan'.
"Nanti bisa di bunuh kok, cari cara masuk dulu"
Di depan sana yang sedang bekerja berhenti mendadak, mereka saling pandang lalu melihat kearah Souta dan Harris karena..., ya apa itu, bahasanya aneh jadi act fool act fool act fool.
"Ah ayis help"
"Otw otw otw, bertahan"
"Souta udah ngga bisa, tolong" Dahinya mengkerut.
"Fuck!" Souta mati.
"Hei" Tegur Gin, Souta dan Harris menoleh bersama tanpa dosa.
"Kebiasaan, bahasanya itu lho" Tegur Gin lagi.
"Hehe maaf, ngga sengaja" Souta melipat bibirnya sambil tersenyum.
"Main apa si heboh banget, sampai kemana-mana ini" Timpal Arion.
"Kemana apanya?" Bareng, mana wajahnya agak cengo lagi.
"Gapapa, lanjut aja mainnya. Tapi tolong volume mulutnya dikecilin" Balas Gin.
"Daddy bilang aja Souta berisik" Cibir Souta, Rioncaine menahan tawa.
"Ngga gitu Souta" Jawab Gin lembut, Souta sinis kearah Gin.
"Ya udah iya maaf, enjoy the game" Gin tersenyum, di situ tawa Rioncaine seketika pecah.
"Diam, fokus" Final Gin, Souta Harris juga kembali ke game.
"Jalan lain Souta"
"Belakang ya"
"Iya, Harris atas"
"Sia-
Sukiyoo~📞
"Yaahh, ish apa si" Layarnya menampilkan nama si penelpon.
"Kenapa?, ada telpon?" Souta mengangguk, Gin ikut menoleh disaat itu juga.
"Siapa?" Tanya Gin.
"Garin" Gin berdehem sebagai jawaban, itu berarti iya untuk Souta, tak lupa untuk speaker.
"Diam dulu ya" Perintah Souta.
"Sou"
"Naon si, ganggu beut ganggu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Gin [Ginsou]
Randomhallo epribadiiii jadi di sini aku buat book khusus 'Daddy Gin' dari book ku yang One Shoot, ku angkat derajatnya menjadi book ini. udah si gitu aja semoga syuukaaa. warning⚠ bahasa campur aduk⚠ ini cuma karangan semata jangan di ambil serius⚠ Typo...