"Mari saya bantu" Ucap satu pelayan perempuan yang berada di toko itu. Souta menganggukkan kepalanya sembari tersenyum ramah. "Sebelah sini" Perempuan itu menunjukkan tempat ganti pakaian.
Sedangkan Gin duduk menunggu di sebuah kursi sambil memainkan ponselnya.
Detail pakaian Souta: jas/ blouse panjang yang bagian dadanya terbuka dan celana pendek berwarna baby blue. Dalamannya kaos putih yang kerah kaosnya agak loer. *mau tak kasih pict tapi ngga nemu yang sesuai ╥﹏╥*
Souta sudah memakai setelan di atas itu, dia masih di dalam berdiri di depan cermin yang ada. "Bagus-bagus aja" Souta yang centil berpose-pose manja ehe.
"Anda sudah selesai?" Tanya sang pelayan yang menunggu di luar.
"Ah, iya sudah" Suara itu membuat Souta berhenti, ntar kalau tau kan malu.
"Apakah saya boleh masuk sebentar"
"Iya" Pelayan itu masuk membawa sesuatu di tangannya.
"Anda terlihat sangat manis dengan setelan itu, ingin memakai ini juga?" Pelayan itu menyodorkan beberapa jepit rambut lucu.
"It's oke?" Tanya Souta ragu-ragu.
"Saya yakin pria anda akan menyukainya" Pelayan itu tersenyum.
"Ya sudah iya" Nurut ae udah. Pelayan itu membantu Souta memakaikan jepit rambut nya, juga merapikan rambut Souta. Eh tapi bentar apa maksudnya 'pria anda' tadi?.
FYI gess jepit rambutnya kayak yang punya Souta yang pernah dia pakai, okeh.
"Selesai. Kalau anda ingin lebih stylish, jas nya tidak perlu di pakai bisa di sampirkan saja"
"Oh" Souta melepas jasnya, hanya di sampirkan di tubuhnya "Kayak gini" Pelayan itu mengangguk mantap.
Souta keluar dari ruang ganti baju, begitu juga si pelayan yang langsung kembali ke tempat semulanya. "Om" Panggil Souta. Gin mengangkat kepalanya melihat ke arah orang yang memanggilnya. Gah dyumm!.
Gin diam di tempat, anak itu benar-benar ya. Apa-apaan dengan baju itu. Mata Gin menyusuri Souta dari atas sampai bawah. Kaki jenjang itu, paha putih nan mulus itu terekspos, dan jepit rambut yang menambah kesan lucu di surai birunya. Lagi, lihat dada putih yang err tau lah. Bayangkan kalau dikasih cupang disana. Gin jadi tidak rela kalau Souta memakai baju itu di party nanti.
Gin berdiri dari duduknya memasukkan kembali ponselnya ke saku saku celananya, berjalan mendekati Souta.
"Cocok ngga Om?" Tanya Souta sembari berputar merentangkan tangannya dan tersenyum manis. Fall in love seberat ini kah wk. Tahan Sir Gin tahan, nyebut dulu nyebut.
"Ganti"
"Loh kenapa, ini udah bagus Om"
"Cari yang lain"
"Tapi Souta suka yang ini" Souta mempoutkan bibirnya.
"Coba cari-cari lainnya, mungkin ada yang lebih bagus"
"Katanya sesuka Souta, Souta maunya ini, warnanya cantik cocok juga"
"Kamu boleh ambil itu, tapi untuk party cari yang lain"
"Jelek di Souta ya?" Tanya Souta raut wajahnya kelihatan kecewa
"B-Bukan gitu, bagus cuma-
"Ya sudah Souta lihat-lihat yang lain dulu" Souta berbalik, masuk ke ruang ganti tadi.
Gin memejamkan matanya sejenak. Mana terima Souta keluar pakai baju begitu, bolehnya kalau sama dia aja. Souta selesai berganti baju miliknya lalu keluar, setelan tadi sekarang berada di tangan sang pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Gin [Ginsou]
Randomhallo epribadiiii jadi di sini aku buat book khusus 'Daddy Gin' dari book ku yang One Shoot, ku angkat derajatnya menjadi book ini. udah si gitu aja semoga syuukaaa. warning⚠ bahasa campur aduk⚠ ini cuma karangan semata jangan di ambil serius⚠ Typo...