Empatpuluh

1.5K 203 48
                                    

"Tulisan miring" di chapter ini bermakna lampau.

                                   ~

"Souta mung-

"Saya angkat telpon sebentar" Souta mengangguk, Gin merogoh kantong celananya mengambil ponsel lalu sedikit menjauh.

Hanya sebentar, Gin kembali lagi.

"Maaf Souta, saya ada sedikit urusan saya tinggal gapapa?" Souta cemberut.

"Tau gitu Souta mending sekolah" Ngedumel tapi jelas.

"Maaf, nanti sore kita jadi ke sana. Saya jemput kamu nanti, oke?" Gin mengusak lembut surai Souta.

"Hum, iya udah"

"Saya tinggal ya, baik-baik kamu" Souta berdehem.

"Nanti dandan yang cantik, see you kitten".

_________________________________

Sorenya. Gin belum datang, Souta juga masih tancap wajah. Oh iya, entah kenapa dia ingin memakai kemeja berwarna putih dan celana hitam.

"Kayak mau ngapain aja, tapi ya udah lah ya" Souta melihat dirinya di cermin. Masih asik memoles wajah.

"Aduh cakep gini, pantes banyak yang naksir" Narsisnya.

Selesai menata diri, Souta sekarang sudah siap di barengi dengan tibanya mobil Gin. Mendengar klakson mobil Gin Souta segera keluar. Oknumnya menunggu Souta di luar dengan bersandar di mobilnya.

"Hai" Senyum manis Souta merekah. Gin mimisan ini, gimana lucu dan menggemaskan Souta, hembusan angin membuat surai Souta bergerak, wajahnya yang bersinar. Mana kuat.

"Lho outfit kita sama" Ucap Souta yang sudah di depan Gin. Ah iya, Gin baru sadar, aduh dia terlalu terpaku. Gin memakai kemeja putih yang lengannya di lipat sampai siku dan celana hitam.

"Jodoh berarti" Gin tersenyum.

"Hidih" Souta menggembungkan pipinya.

"Ayo pergi"

"Oke".

Keduanya masuk kedalam mobil, segera ke tempat yang di request kan Souta. Di temani awan biru putih oranye dan angin sore, rasanya menenangkan.

"Mau dimana nanti?"

"Ikut Souta aja" Gin mengangguk patuh.

Sesampainya di tempat itu, tak lain adalah sungai dekat jalan yang di tunjuk Souta. Sungai ini bernama Greenfall. Banyaknya pepohonan dan rerumputan yang hijau, beserta hamparan air yang mengalun membuat siapa saja larut dalam tempat ini.

Gin memberhentikan mobilnya di tempat yang semestinya. Mereka turun dari mobil dan mulai berjalan beriringan ke titik yang pas, yang dimana di pandu oleh Souta.

"Ramai juga nih, tumben-tumbenan"

"Hum, kebanyakan orang yang sedang bersantai" Souta setuju.

"Masih jauh?"

"Di dekat pohon yang itu" Souta menunjuk pohon yang jaraknya lumayan jauh.

"Kamu kelihatan sering kesini"

"Memang, disini tempat keluh kesah Souta" Gin jadi semakin penasaran.

"Disini" Souta duduk di ikuti Gin.

"Cocok, pintar kamu nyari space. Agak jauh dari orang-orang"

"Ini udah kayak pangkalan Souta" Souta menatap ke depan, dia tidak boleh lemah.

Daddy Gin [Ginsou]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang