Duwabeas

919 142 31
                                    

"Seharusnya kau cegah Gin" Gin merutuki kebodohannya sendiri.

"Om Daddy Gin~" Souta merentangkan tangannya, minta gendong. Gin mengangkat tubuh Souta menggendongnya ala koala, tangan oknumnya juga sudah mengalung apik di leher Gin. Di tambah wajah Souta yang di dusalkan di ceruk leher Gin.

CEO ini menang banyak ga sih?.

"Baru sedikit kamu mabuk" Ucap Gin pelan melirik ke arah Souta.

"Teh nya ngga enak" Gumam Souta. Gin merolling matanya malas.

"Kamu juga sok-sokan"

"Eeehh, apanya?" Souta menatap Gin dengan tatapan yang ngelantur.

"Kenapa kamu minum bocah"

"Ga tau, Om harus terimakasih sama Souta, dasar. Kan biar kelihatan keren ga cupu"

"Emang saya minta?"

"Salahin Om singa sana, emang Om ngga sakit hati di omongin gitu, ha!" Souta dengan berani mencubit hidung Gin.

"Beraninya. Siapa yang kamu sebut singa, hm?" Dagu Gin terangkat, dia tersenyum tipis.

"Leo= singa"

"Kamu jadi lebih banyak omong kalau gini"

"Lucu ya ehe ehe" Souta nyengir, Gin terkekeh menggelengkan kepalanya.

"Sekarang gimana caranya saya bawa kamu pulang"

"Pulang ya pulang lah Om" Souta kembali menelusup kan wajahnya.

"Dengan keadaan kamu yang kayak gini, apa jadinya nanti". Bener kan ya, apa ngga mikir aneh-aneh nanti yang liat. Gin sama Souta tiba-tiba muncul entah darimana dengan Souta yang melemas di gendongan sang CEO. Apa lagi kalau tiba-tiba ada tamu lain yang masuk toilet, ancur reputasinya.

"Terserah Om ajalah" Souta memejamkan matanya. Gin mengambil ponsel di saku celananya untuk menelpon Arion. Chil gess Souta enteng kok. Satu tangan Gin menahan bokong Souta satunya lagi menempelkan benda pipih di telinganya.

"Ion, ada pintu lain selain pintu depan?" Ucap Gin to the point di sebrang sana.

"Gin, gimana bocah itu?, kalian dimana?" Arion menyerang dengan tanda tanya.

"Dia mabuk, aku pulang duluan, pintu belakang mu bisa kan?"

"Iya, jalan lurus saja nanti agak ke samping"

"Oke, aku duluan"

"Hmm, i'm so sorry about that Gin"

"Iya, salah besar ngundang si sialan tadi"

Pip. Gin mematikan telponnya.

Arion menghela nafas, tidak enak. "Gimana Ion?" Harris yang bertanya.

"Gin bawa Souta pulang, sayang juga Gin ngga bisa ikut sampai acara selesai"

"Yaahh, padahal masih pengen kenal Souta. Ga asik ah" Harris cemberut.

"Kapan-kapan kita kumpul bareng oke. Udah ya,sekarang nikmatin party kita" Arion merengkuh pundak Harris, jempolnya mengusap halus. Harris mengangguk.

Balik Ginsou. Gin sudah keluar dari party tadi, kakinya melangkah menuju mobilnya dengan Souta di gendongannya yang terkadang ngoceh tidak tentu arah.

"Om Gin, Souta mau-

"Hmm?"

"Ngga jadi, males ngomong" Mata Souta terpejam.

"Astaga, ya sudah diam"

"Tapi pengen ngomong" Bibir Souta mempout.

"Terserah -_-"

Daddy Gin [Ginsou]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang