Tuafuluhlyma

840 134 33
                                    

"Ikut saya lagi, jadi partner"

"Party?"

"Bukan, cuma pertemuan orang-orang seperti saya, dan kali ini di kediaman saya"

"Kapan?"

"Besok malam"

"Pasti ada Om singa kan" Souta males kalau harus sekali lagi melihat wajahnya.

"Mau bagaimana lagi"

"Om mau masukin dia ke rumah Om?, kata Om-

"Saya ngga akan mau rumah saya di injak sampah" Ucap Gin ganas.

"Buset. Lah terus dimana?"

"Rumah saya yang lain"

"Orang kaya mah bebas"

"Kamu mau ngga?"

"Ada Harris Souta setuju"

"Pastilah, Arion juga salah satunya" Souta mengangguk mengiyakan.

"Ya sudah, besok sore saya langsung jemput kamu. Bawa semua perlengkapan kamu siap-siap di rumah saya"

"Oke"

"Kita pergi beli baju buat kamu, bagaimana?" Tawar Gin.

"Ngga usah Om, lagian kata Om ini kan cuma biasa alias ngga formal kan, jadi Souta pakai baju Souta sendiri aja"

"Saya maksa"

"Souta juga maksa!" Souta berkacak pinggang.

"Baik saya mengalah"

"Humm bagus-bagus" Souta dengan wajah angkuhnya mengangguk. Tapi kalau di Gin itu lucu.

"Saya pulang dulu"

"Udah mau pulang. Eh-oh iya" Nada Souta terdengar tidak terima.

"Kenapa?, mau saya temani di rumah kamu sampai pagi?" Alis Gin terangkat sebelah sembari tersenyum tipis.

"Ngga. Sana pulang"

"Gengsi"

"Siapa? ngga!"

Gin merolling matanya "Saya pulang dulu, sampai ketemu besok" Gin mengusak surai Souta. Sepertinya itu akan menjadi kebiasaan Gin saat berpisah dengan Souta, ehe.

Souta mendengus, "Dasar pria moodyan".

Time to skip. Pagi hari tiba, Souta setelah melakukan semua aktivitas paginya terus berangkat ke sekolah.

"Bye can lop yu" Ucapnya ke kucing kesayangannya lalu segera mengunci pintu rumahnya. Melajukan si cebol menuju sekolah.

Lumayan lama berkendara akhirnya motor Souta sudah terpakir di parkiran sekolah. Berjalan menuju kelasnya tapi seperti biasa Souta harus di temploki jelmaan kodok dan si rambut merah anying.

"Bro pagi bro" Zaki menimpuk punggung Souta dan merangkulnya. Oknum yang sudah lelah membiarkannya saja.

"Pagi Souta" Kodok ijo ikut merangkul.

"Karep mu -_-" Souta pasrah. Perasaan Souta rajin berdoa kenapa dia masih ketempelan.

Ketiga-tiganya menuju ke kelas mereka. Pas sudah dekat pintu kelas, Souta berhenti mendadak.

"Teman-teman sekalian mohon lepaskan saya. Gue mau ngapelin Alona, minggir!" Souta menghempaskan Zaki dan Garin dari tubuhnya lalu masuk duluan.

"Kayak di respon aja" Nyinyir Zaki.

"Hooh, masih aja maksa" Di tambahi Garin. Malah ghibah.

"Hai Alona" Sapa Souta yang kesekian kalinya yang hanya di balas dengan senyuman.

Daddy Gin [Ginsou]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang