Tygafuluhtuzu

1.4K 217 78
                                    

The demon Mikazuki Arion melangkahkan kakinya masuk dari pintu depan G'Corp. Entah apa yang merasukinya, hawa dalam perusahaan Gin terasa dingin dan senyap padahal semua pegawai berada disini semua.

"Selamat siang Tuan Mikazuki" Seorang pegawai menyambut Arion, begitupula yang lain, berdiri dan memberi hormat pada Arion.

"Sudah-sudah, dimana atasan kalian?"

"Sir Gin berada di ruangannya"

"Ah, oke" Arion hendak berjalan kembali tapi-

"Tuan, maaf sebelumnya. Sir Gin mungkin tidak ingin di ganggu sekarang"

"Kenapa, kumat lagi?"

"Sir Gin sedang di kondisi murka" Ucap si pegawai menunduk takut.

"Murka gimana?"

"Karena ada kesalahan dalam perusahaan yang menyebabkan kecolongan. Tapi ini tidak sepenuhnya salah kami, Tuan. Tapi Sir Gin..."

"Astaga anak itu memang benar-benar"

"Tadi pagi salah satu dari kami di pecat mutlak oleh Sir Gin hanya karena masalah ini, dan sekarang Sir Gin menyuruh untuk mengembalikan kecolongan itu"

"Udah Gila dia, ya sudah terimakasih untuk penjelasannya. Biar saya aja"

"Terimakasih Tuan, tolong bujuk Sir Gin" Mohon pegawai itu, Arion mengangguk saja lalu bergegas menghampiri Gin di ruangannya.

Arion masuk secara tidak sopan ke ruangan Gin, tapi kapan dia pernah masuk dengan sopan? -_-.

Arion melihat Gin dengan dahi mengkerut tajam. Oknumnya sedang menenggelamkan wajahnya di meja, tangannya di jadikan bantalan, di sampingnya ada satu botol alkohol yang sudah tergeletak tidak berdaya alias semua isinya sudah habis.

"Hei Sir Gin sepertinya anda perlu ke rumah sakit jiwa" Arion mendekat dengan kekehan demonnya. Posisinya tidak berubah, tapi mata rubah itu menatap tidak enak ke arah Arion.

"Pergi" Suara beratnya tidak membuat Arion takut, malah semakin maju, berhenti di depan meja Gin, dan duduk di atas meja.

"Minum sendiri? ngga ngajak" Arion bersedekap dada, melirik tajam.

"Nanti malam ku ajak, kita pergi ke Bar bersama" Badannya di tegakkan.

"Gila, bodoh, rubah sialan. Kau pikir dengan begitu akan selesai!" Arion mencengkram kerah Gin.

"Apa?, terserah ku lah" Gin melepas kasar tangan Arion.

"Ini bukan Gin Gehenna"

"Kamu lupa teman mu sendiri?, menyedihkan" Gin bersandar pada kursinya

"Souta" Gumamnya. Arion tidak tega melihat sahabatnya yang terus seperti ini, tapi apa yang harus dia lakukan?, Arion lelah, Gin tidak mau mendengarkannya.

"Nanti malam aku ikut dengan mu"

"Oke, sekarang pergilah. Aku ingin tidur" Gin kembali menenggelamkan wajahnya.

______________________________

Sore hari, jam 16.15 Souta tiba di rumah, karena ada tambahan di sekolah dan beberapa kegiatan. Ia beristirahat sebentar, setelahnya bersih-bersih rumah sebentar, lalu gantian membersihkan dirinya. Free time setelah semuanya selesai ia gunakan untuk membuka bukunya sebentar di selingi dengan menonton pituber.

Sebelum pukul yang di janjikan, Souta sudah siap dan rapi dengan outfit satu set berwarna mocca. Souta menunggu di luar rumah, tepat pada jam yang di tentukan, sebuah mobil BMW berwarna merah berhenti di depan rumah Souta. Ini dia orangnya.

Daddy Gin [Ginsou]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang