Tidakah CEO ini di cap sebagai pria idaman. Sekarang sekitar pukul 19.00 malam, Gin masih setia duduk di sofa yang sama bersamaan dengan Souta yang masih terlelap di pangkuannya. Gin tidak ada sama sekali pikiran untuk memindahkan si kitten. CEO itu lebih memilih untuk mengutak-atik ponselnya, terkadang diselingi usapan menenangkan ketika sang empu menggeliat tidak nyaman.
"Daddy" Suara lemah dari Souta, Gin langsung mematikan ponselnya.
"Mengganggu ya, maaf kamu jadi terbangun" Gin mengusak surai itu. Souta menegakkan dirinya, bibirnya manyun sembari mengucek matanya lucu.
"Kenapa ngga bangunin Souta, udah berapa lama Souta ngebo" Souta ngedumel, membuat Gin tersenyum gemas.
"It's okay kitten"
"Souta mau bersih-bersih. Om-eh, Daddy duluan aja deh sana"
"Daddy ngga bawa baju ganti, nanti tidur telanjang dada gapapa kan?" Alisnya naik sebelah, yang di ajak ngomong seketika langsung membelakkan matanya.
"Gila banget, ngga!"
"Atasnya aja Souta ngga sampai bawah kok" Gin tersenyum jail.
"Heh mulutnya!" Souta membekap mulut lemes Gin.
Setelah obrolan kecil di atas, Souta bersih-bersih rumah sedikit, sedangkan Gin pergi menyegarkan tubuhnya. Souta sekarang berada di dapur membuat cookies ala nya.
"Lima menit lagi mateng" Ucapnya sendiri sambil memantau cookies yang ada di oven.
"Souta" Panggil Gin yang baru saja keluar dari kamar Souta, tepatnya keluar dari kamar mandi.
Yang merasa di panggil berbalik. "Ya, ken-AAA!. Ish ngagetin aja" Souta membuang wajah. Ya gimana ngga, orang Gin keluar hanya dengan menggunakan handuk yang terlilit di pinggangnya, alias telanjang dada.
"Kenapa?"
"Seharusnya Souta yang nanya, kenapa ngga pakai baju"
"Ya kan abis mandi, kamu beneran ngga ada baju lain for me"
"Ngga ada. Baju Souta mau?"
"Mana muat -_-"
"Muat, paling jadinya crop top hihihi" Gin mendekat ke arah Souta.
"Baunya enak, kamu buat apa?"
"Eumm cookies" Gugup dikit, Gin pas di depannya btw. Souta berbalik melihat cookies nya, embel-embel sebenarnya, jantungnya ngga kuat.
"Mau coba" Gin dengan sengaja memeluk Souta dari belakang, dagunya di letakkan di pundak Souta.
"I-Iya, Sebentar lagi jadi. Pakai baju dulu"
"Bajunya udah ngga enak di pakai"
"Masa ngga pakai baju, masuk angin nanti"
"Ngga akan, stamina Daddy kan kuat" Gin tersenyum, sus.
"Umm, Souta coba cariin baju buat Daddy deh"
"Katanya ngga ada"
"Ada mungkin, bajunya Daddy Souta dulu" Gin mengangguk di pundak Souta.
"Lepas dulu, cookies nya udah mateng nih" Gin dengan berat hati melepasnya. Souta mengeluarkan cookies dari oven, lalu ia letakkan di dekat oven.
Setelahnya Souta berjalan ke arah kamar di samping kamarnya, di ikuti Gin yang mengekor seperti anak itik.
"Tunggu disini, ngga boleh ikut masuk"
"Ikut"
"No no Daddy no no" Telunjuknya di gerakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Gin [Ginsou]
Randomhallo epribadiiii jadi di sini aku buat book khusus 'Daddy Gin' dari book ku yang One Shoot, ku angkat derajatnya menjadi book ini. udah si gitu aja semoga syuukaaa. warning⚠ bahasa campur aduk⚠ ini cuma karangan semata jangan di ambil serius⚠ Typo...