"Tolongin Souta plis pliss pliss" Souta memohon, menyatukan tangannya.
"Kenapa dulu?"
"Cebol Souta ngga bisa jalan Om" Tunjuk Souta pada motornya.
"Kok bisa"
"Ya engga tau, makanya tolongin"
"Saya mana bisa benerin motor"
"Anterin Om, ya" Souta mengedip lucu.
"Malas, saya juga buru-buru" Gin bersedekap dada.
"Terus ngapain berhenti" Protes Souta.
"Mau nyukurin kamu. Kasian motornya mogok" Ledek Gin, wajahnya ngeselin.
"Tidak berperikebocahesemaan, huh"
"Peduli apa saya" Gin menyunggingkan senyum.
"Om kok gitu sih"
"Terserah saya" Gin mengedikkan bahunya acuh.
"Tolong Om anterin Souta, pliss. Souta ada ulangan Om" Urakan Souta.
"Ya terus?" Gin menaikkan alisnya. Sengaja bet.
"Demi dadanya Om Arion. Souta udah bela-belain berangkat lebih pagi loh, ntar kalau Souta ngga ikut ulangan bisa mati, gurunya jelmaan monster soalnya" Souta memelas.
"Oh"
"Astaga, Om gitu banget. Gantian dong, waktu itu kan Souta udah nganterin Om pakek si cebol. Om harus balas jasa" Imingan Souta, ngegas dikit.
"Itu pun terpaksa, gara-gara kamu"
"Ya tapi kan tetep aja!" Souta ikut bersedekap dada.
"Beda"
"Ck, udah dong basa-basi nya. Om ngga kasian sama Souta"
"Ngga tuh"
"Kali ini aja" Souta mengangkat telunjuknya.
"Saya lagi kesal sama kamu"
"Saya ngapain Om?"
"Yang kemarin"
Souta berpikir, kepalanya agak di sedeng kan, jari tengah dan telunjuknya di pelipis, dahinya mengkerut. Lucu kalau kata Gin.
"O!. Yakan itu salah Om, orang lagi main game di ganggu" Buyar.
"Ya sudah. Tadi malam juga kamu ngga sopan sama saya"
"Cuma itu aja di perpanjangan" Nyinyir Souta.
"Bikin mood turun"
"Iya deh, maaf" Jengah, lebih baik mengalah. Karena terdesak, ini kalau timingnya pas, Souta tidak akan minta maaf. Orang yang salah Gin kok.
Gin diam saja memperhatikan. "Udah kan, sekarang anterin Souta"
"Ngga"
"Aa~ Om Gin!" Souta uring-uringan mengusak kasar rambutnya.
"Om, Souta ngga cuma gagal ulangan guru monster. Souta juga bisa telat sekolah" Serius ini serius.
"Kamu nyebut guru kamu sendiri gitu?"
"Om mau apa biar mau nganterin Souta?" Souta mencoba sesabar mungkin.
"Saya ngga berencana pengen nganterin kamu" Mancing banget ini CEO.
"Kalau ngga mau langsung bilang, buang waktu" Souta merungut. Jalan ke arah CB, naik ke si cebol, jalanin motornya dengan mengayuh menggunakan kakinya. Meninggalkan Gin.
Gin masih di tempatnya, matanya tak bisa luput memperhatikan Souta. Dia kelewatan?.
Gin masuk ke dalam mobilnya. Siap, salah. Ah iya, btw kemarin dia les perasaan yang di gurui oleh Echi. Gin belajar tentang apa itu hubungan, pasangan, perasaan, dll. Salah satu yang dia dapat adalah pelajaran mengenai mood pasangan. Rules one, jangan buat dia marah. Rules two, jangan lupa minta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Gin [Ginsou]
Randomhallo epribadiiii jadi di sini aku buat book khusus 'Daddy Gin' dari book ku yang One Shoot, ku angkat derajatnya menjadi book ini. udah si gitu aja semoga syuukaaa. warning⚠ bahasa campur aduk⚠ ini cuma karangan semata jangan di ambil serius⚠ Typo...