■02■

10 2 0
                                    

Warning!
Mengandung kata kata kasar!
Serta beberapa kekerasan.

Enjoy for reading.

"Tuhan, bisakah kamu mendengarkan sedikit keluh kesah ku? "

»»——⍟——««

Sebuah panggilan telepon dari kontak yang bernama 'bapack' itu akhirnya di angkat oleh Lethian.

"Halo pak?!" Tanya Lethian dengan sedikit emosi.

Semuanya terdiam, mendengarkan panggilan telepon antara ayah dan anak tersebut.

"Halo?! Kamu harus nerima perjodohannya ya Thian, bapak gatau lagi harus ngapain... " Ujar sang  ayah dengan nada sedikit memelas.

"Alah! Gausah ngibul, pasti kalah taruhan lagi kan?!" Teriak Lethian dengan emosi.

Lethian tahu kebiasaan bapaknya yang sering bermain taruhan, dan kadang kala, ia yang menjadi bahan taruhan tersebut.

Lethian sendiri sudah sangat amat ahli dalam mengembalikan dirinya untuk pulang dan tinggal di rumahnya, walaupun sudah puluhan kali ia hampir terjual kepada om om mesum karena ulah bapaknya.

"Makannya, elu tuh sadar diri, jangan sukanya cuma taruhan blok!" Celetuk Lethian dengan emosi yang benar-benar membara.

Ia tak habis pikir, bagaimana jika suatu saat, sang bapak akan menjadikan adiknya yang masih SMP untuk bahan taruhan?! Bagaimana jika adiknya yang malah terkena semua imbas dari kelakuan sang bapak?!

"Kamu harus terima ya Thian, kali ini bapak mohon sekali saja.... Kamu harus benar-benar menikah ya Thian.... " Ucap sang ayah dengan sedikit memohon.

Lethian menghela nafas kasarnya, menghembuskan karbondioksida yang ada di paru paru nya dengan cepat dan kuat.

"Oke! Gua terima, awas sampe adek juga lo jadiin bahan taruhan! Ga bakal gua maafin lo! Dasar tua bangka bau tanah!" Cela Lethian.

Telepon dimatikan secara sepihak oleh Lethian, ia benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan bapaknya yang tidak berubah sama sekali sejak dulu.

Suasana hening, hanya ada suara minuman yang hampir habis yang terus di sedot oleh Lethian saking emosinya.

Zoe mengelus punggung Lethian dengan lembut, "gapapa gapapa, kita semua bakal bantu lo kok" Ucap Zoe dengan upaya meredakan amarah Lethian.

"Gua rasa, kali ini emang bapak lo keterlaluan yan" Bela Melody yang sudah mendengar seluruh percakapan antara Lethian dengan bapaknya tadi.

Mereka segera kembali ke parkiran, membayar parkir dan memutuskan untuk berkumpul di rumah Zoe terlebih dahulu.

Mereka menikmati sesi karaokean di sana, menikmati indahnya hidup jika hanya ada teman tanpa seseorang yang akan merugikan mereka.

Hingga ponsel Lethian kembali berdering, kini panggilan tersebut memiliki nama 'adek' diatasnya.

"Halo??? Ada apa dek?" Tanya Lethian bingung.

Yang lainnya, langsung mematikan lagu begitu Lethian mengangkat telepon.

"Anu kak, ini... Ada orang orang nyariin kakak, katanya mau bawa kakak ke bos mereka... " Ujar sang adik dengan suara yang sedikit gemetar.

"Hah? Orang? Siapa? Bentar, kakak pulang dulu, tunggu aja di rumah ya!"

Lethian langsung mengambil hoodie, helm, dan kunci motornya dengan terburu buru, ia takut jka sang adik akan mengalami sebuah musibah.

Lethian kini sampai di depan rumahnya, terdapat banyak mobil yang tertata rapi di halaman rumah.

"Apa apaan ini?!" Batin Lethian sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

Di ruang tamu, terpampang jelas sang bapak yang sedang duduk di sofa, berhadapan langsung dengan seorang laki laki yang asing.

Lethian bergegas berjalan ke arah bapaknya, ia langsung menonjok sang bapak dengan keras tepat di pipinya, ia benar-benar sangat amat emosi karena kelakuan bapaknya itu.

KelidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang