Hari yang di tunggu tunggu oleh Lethian dan adiknya kini terjadi setelah lamanya mereka menanti, Lethian turut senang kala ia melihat adiknya kini sudah di pinang oleh laki laki baik yang akan terus menyayangi adiknya hingga akhir hayatnya.
Lethian merasa ingin pergi ke kamar mandi, tak lupa meminta anak anaknya untuk terus mengikuti kemana perginya Raya yang sedang melaksanakan resepsi pernikahannya.
Lethian mengusap wajahnya dengan air, rasanya dirinya terus menerus mengantuk padahal sudah cukup tidur.
Lethian menoleh ke arah pintu kamar mandi yang tiba tiba di dobrak oleh seseorang, kaki lethian melemas kala ia melihat sosok yang tak asing baginya.Kaki lethian perlahan berjalan mundur, ia tak ingin terjebak di sebuah situasi yang benar-benar tidak menguntungkannya.
"Kita bertemu lagi, nona Lethian? "
Suara Malvin membuat Lethian ketakutan, ia mengingat perkataan Malvin bahwa jika Lethian kabur dan berakhir di tangkap, kemungkinan dirinya akan kesulitan untuk kabur kembali."A—apa yang kamu lakukan disini! " Lethian berteriak keras dengan suara yang gemetaran, dress yang ia gunakan sempat beberapa kali hampir saja terinjak saking gugupnya.
"Kenapa? Aku menemui istriku, sah sah saja bukan? " Tanya Malvin.
"Aku, bukan istrimu!"
"Siapa yang mengatakannya? "
"Kamu hanya kabur, bukan berarti kita bercerai, iya bukan? "
Lethian kini terpojok ke dinding, dirinya terus berpikir bagaimana ia bisa kabur dari Malvin yang terlihat seperti akan menerkamnya.
Tangan Malvin memegang kedua tangan Lethian, tubuh Lethian di balik menghadap ke dinding, memperlihatkan pemandangan punggung yang mulus di depan Malvin.
Malvin menghirup udara di dekat punggung Lethian, membuat sang hawa merasa merinding dan semakin ketakutan.
"Malvin! Lepaskan! " Lethian terus memberontak, membuat Malvin semakin erat memegangi tangannya.
Namun, karena sikap Lethian yang selalu memberontak, membuat Malvin jengkel dan langsung menggigit leher belakang Lethian hingga sang hawa tidak sadarkan diri.
Malvin menggendong Lethian yang pingsan dengan lembut, dirinya langsung membawa Lethian pergi dari tempat tersebut menuju rumahnya.
⋇⋆✦⋆⋇
Luca sedikit kewalahan kali ini, kemana ibunya pergi dan tak kunjung kembali? Sedari tadi Leo menangis mencari keberadaan Lethian yang tak segera kembali dari kamar mandi.
Raya menggendong Leo sambil berusaha untuk terus menenangkan keponakannya itu, sedangkan tak seperti biasanya Luca melihat Lucas menjadi lebih pendiam.
"Lucas, ada apa? " Tanya Luca bingung.
Luca sudah terbiasa melihat Lucas selalu berperilaku sembrono dan selalu extrovert namun perilakunya yang tiba tiba berubah membuat Luca sedikit khawatir.
"Kakak, aku rasa ibu sedang tidak baik baik saja" Celetuk Lucas sambil melamun.
Raya membawa ketiga keponakannya itu menuju ke kamar yang sudah di sewa di gedung tersebut, tak lupa juga Raka yang ikut membantu Raya menenangkan tiga kembar itu.
Raya terus berusaha menelepon nomor ponsel Lethian yang ternyata ponselnya tertinggal di kamar mandi.
"Sayang, hari ini kamu mengundang siapa saja?! " Tanya Raya dengan suara khawatir.
"Aku hanya mengundang saudara, teman, dan juga beberapa kenalan CEO ku"
"CEO? Siapa saja? "
"Pak Oliver, pak Xavier, pak Zayne, pak Hiro, dan pak Malvin"
Jantung Raya berhenti kala suaminya itu menyebutkan nama Malvin, ia langsung menggeleng geleng tak percaya bahwa sang kakak kini kembali tertangkap oleh Malvin.
"Aunty dimana ibu sekarang? " Luca bertanya sambil menarik ujung dress yang digunakan oleh Raya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kelidan
RomanceSebuah pertemuan tak disengaja di masa kecil, yang bermula dari rasa kasihan dan iba nya Lethian kecil kepada Malvin remaja yang tampak penuh dengan luka. Bermula dari sebuah pemberian permen dan juga plaster luka yang berakhir membuahkan bulir bul...