◖10◗  

34 4 0
                                        

"Apaa? Kamuu cemburuu? " Goda sang pria kepada gadisnya yang duduk di depannya itu.

"Siapa bilang? " Sang gadis membela dirinya sendiri, bukan cemburu yang ia rasakan hanya sedikit kesal? Mungkin?

Sang pria terkekeh kecil, melihat bahwa ternyata gadisnya itu memiliki ego yang besar.

"Jadi, aku tidak bisa keluar rumah? " Tanya sang gadis yang mengingat bahwa sang pria kini benar-benar mendapatkan dirinya.

"Iya, " Jawaban singkat itu membuat hati sang gadis menjadi kesal, mengapa ia harus menjadi burung dalam sangkar?!

"Aku mengantuk" Ucap Lethian sambil menguap, "pergilah ke kamar" Pinta Malvin kepada sang gadis.

Bukannya segera beranjak, sang gadis malah terdiam disana, tertidur dalam pangkuan sang pria.

Sang pria yang sadar bahwa gadisnya kini tertidur dalam pangkuannya, mengelus dan mengecup lembut pucuk kepala Sang gadis.

"Cantik, kalau diam seperti ini" Pujinya melihat kedua netra Sang gadis tertutup oleh kelopak mata, menyembunyikan netra coklat cantiknya.

»»——⍟——««

Kelopak mata Lethian terbuka, kala merasakan terik matahari di dapatnya di depan mata.

"Ehm? " Lenguhnya saat berhasil terbangun dari bunga tidurnya yang indah.

Jari jemari panjang kembali ia rasakan merangkul pinggangnya, mengelus pelan perut Lethian, membuahkan perasaan tenang baginya.

"Bangun, sudah pagi" Pinta Lethian yang tak dapat menyingkirkan jemari panjang yang merangkul perutnya kuat.

"Buat apa? Perusahaan itu milikku" Ujar Malvin dengan suara bariton yang khas seorang pria yang bangun tidur.

Lethian kini membalik tubuhnya, menatap ke depan dimana ia tepat berada di depan dada bidang Sang pria.

"Kamu berolahraga? " Pertanyaan kecil itu terucap begitu saja dari mulut Sang gadis.

"Tentu" Sahut Sang pria dengan senyuman di wajahnya.

"Aku juga mau" Imbuh Lethian yang iri dengan perut sixpack milik Malvin.

"Untuk apa? Bukankah pinggang kecilmu ini lebih menggoda? " Goda Malvin kepada Sang gadis sambil terus mengelus perut gadis jelitanya itu.

"Berhenti mengelus perutku" Lethian kesal, kala tangan Malvin makin lama makin turun ke area intinya.

Tangan sang gadis memegang dengan kuat tangan sang pria, menghentikan pergerakan sang pria yang semakin lama semakin turun. Lethian membuka mulutnya, menggigit tulang selangka Malvin dengan keras, hingga menimbulkan bekas gigitan di sana.

"Berhenti" Tegas Lethian yang sudah terlanjur kesal.

Sang gadis berbalik, duduk di pinggiran kasur untuk segera bersiap bangun dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Tubuhnya kembali tergantung ke kasur, merasakan tangan besar itu masih menahan perutnya, "lepas.. " Pintanya dengan nada memohon.

Lethian yang keburu kesal langsung menoleh ke arah Malvin, "lepas" Pintanya sekali lagi.

Malvin hanya tersenyum jahil, menunjuk ke arah bibirnya, "morning kiss? "

"Apaan sih? " Kesal, dirasakan oleh sang gadis yang hanya ingin pergi ke kamar mandi.

Wajahnya mendekat ke arah wajah sang pria, memberikan kecupan singkat di bibir sang pria, sebelum akhirnya berubah menjadi lumatan kasar saat di tahan oleh sang pria.

Benang saliva di antara keduanya terputus, setelah sang gadis berhasil melepaskan tautan bibir diantara keduanya.

"Sialan" Celotehnya dengan kesal sambil mengelap bibirnya kesal.

"Apa lagi? Morning kiss nya kan udah? " Bingung dirasa oleh sang gadis, dikala sang pria tak mau melepaskan rangkulan pada pinggang nya.

Peka akan permintaan sang pria, Lethian mendekat ke arah Malvin, memberikan kecupan hangat di jakun si pria, "maaf udah ngomong kasar".

Akhirnya tautan tangan sang pria terlepas, membiarkan snag gadis berjalan menuju kamar mandi.

KelidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang