Lethian dan juga Wendy kini menikmati perawatan salon mereka bersamaan dengan menunggu yang laki laki selesai memotong rambut.
"Ibu! Lihat, Lucas tampan tidak?!" Lucas bergegas berlari menuju ke arah ibunya begitu ia selesai memotong rambut, membuat Lethian dengan antusias melirik ke arah anaknya itu."Waaah, tampan sekali anak ibu ini?? Iya kan nenek? " Lethian bertanya tentang pendapat Wendy.
"Iya, cucu nenek ini tampan dan rupawan" Wendy ikut senang saat Lethian menanyakan tentang pendapatnya.⋇⋆✦⋆⋇
Kini bergantian dengan para lelaki yang menemani para perempuan berbelanja, terlihat mereka berhenti di depan sebuah toko pakaian dan mencoba pakaian yang ingin mereka coba.
"Suamikuuuuu, aku ingin beli ini" Panggil Lethian pada Malvin yang terlihat sudah bosan menunggu mereka berbelanja.
Mata Malvin langsung kembali berbinar dengan senang, membawa pakaian yang ingin di beli oleh Lethian ke kasir dan langsung membayarnya.Lucunyaaa, terlihat seperti sebuah keluarga kecil yang harmonis, sungguh membuat orang lain iri.
Mereka semua langsung kembali ke rumah begitu selesai berbelanja, sungguh indahnya keluarga kecil ini.
"Apa kalian tidak memikirkan untuk membuat pesta pernikahan? " Tanya Kaivan yang sedang membukakan jeruk untuk Wendy.
"Ehmmmm, aku belum terpikir kan sih" Balas Lethian yang juga sedang menunggu apel yang di kupas kan oleh Malvin."Bulan depan"
"Bagaimana dengan bulan depan? " Wendy bersemangat kala ia memikirkan secantik apa menantunya itu bila menggunakan gaun pernikahan yang berwarna putih.
"Setuju!! " Luca dan Leo berteriak. Sunggu Lethian senang karena melihat Luca dan juga Leo terlihat senang dan antusias.
"Baik! Kita adakan pesta pernikahan bulan depan! " Lethian juga turut senang dengan keadaan keluarga kecilnya yang terus menerus harmonis.
Hari demi hari berlangsung dengan baik dan berjalan lancar, Lethian senang karena anak anaknya kini sudah berani memasuki jenjang sekolah.
"Ibu sudah letakkan bekalnya pada tas masing masing, jangan lupa untuk membereskan bekas makanannya nanti ya? " Lethian berbicara pada anak anaknya yang sedang sarapan di depannya itu.
Mereka semua tersenyum, terpampang jelas betapa lucunya mereka bertiga menggunakan sebuah seragam sekolah serta tas kecil yang berisikan alat tulis serta bekal makanan mereka.
"Nanti, ibu akan jemput saat pulang sekolah, baik baik di sekolah dan belajar yang rajin ya" Latihan mengantarkan ketiga anaknya sampai di depan rumah, terlihat sebuah bus berwarna kuning menunggu mereka.
"Dadah, ibu. Kami berangkat sekolah dulu" Pamit ketiganya sambil melambaikan tangan dengan antusias dan senang hati.
Lethian kembali masuk ke dalam rumah dan kali ini ia harus berhadapan dengan bayi besarnya, terlihat Malvin kesulitan menggunakan dasi.
"Sayang, bekalmu ada di atas meja makan, sarapan satu buah roti terlebih dahulu, hindari meminum kopi di pagi hari" Ucap Lethian sambil memasangkan dasi dengan rapi dan benar.
"Terima kasih" Balas Malvin saat Lethian selesai memasangkan dasi.
Malvin menggigit roti berselai coklat itu dan langsung membawa wadah bekalnya.
"Aku berangkat dulu, sayang" Malvin memberikan kecupan manis di dahi sang istri, dan langsung berpamitan.
"Hati hati" Teriak Lethian kepada Malvin yang sudah mengendarai mobil.
Lethian lega, semua bebannya hilang di waktu bersamaan, kini tinggal dirinya yang menikmati waktu sendirian dengan merawat kulit dan tubuhnya.
Terpampang jelas, kini Lethian tengah berendam di bathup dengan masker wajah yang setia menempel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kelidan
Lãng mạnSebuah pertemuan tak disengaja di masa kecil, yang bermula dari rasa kasihan dan iba nya Lethian kecil kepada Malvin remaja yang tampak penuh dengan luka. Bermula dari sebuah pemberian permen dan juga plaster luka yang berakhir membuahkan bulir bul...