✚19✚

24 3 0
                                        

Lethian merasa kesal, baru kali ini ia berdecak karena tidak diperhatikan oleh Malvin.

Sebuah ide muncul pada benak Lethian tiba tiba, membuat Lethian ingin mencobanya kepada Malvin.

"Ekhem!! " Teriak Lethian yang sudah berdiri di belakang tubuh besar Malvin.

Namun, bukannya berbalik, Malvin justru terus mendiamkan istri kecilnya itu, membuat sang istri semakin kesal dengan tingkah lakunya.

Lethian berdehem kembali, mencoba mengalihkan perhatian Malvin padanya.

Sang hawa yang terlanjur terbawa emosi, memutar tubuh sang adam dengan kekuatan penuh, memeluk dada bidang sang adam sambil mengelus elus punggung sang adam.

"Sayang, apa kamu marah? " Tanya Lethian dengan suara yang terdengar seperti suara anak kecil.

Lethian mendongakkan wajahnya, dagunya menempel pada dada bidang sang adam, memberikan ekspresi memelas membuat sang adam tak kuasa menahan rasa gemasnya.

"Apa kamu marah kepadaku? "

Sial, Malvin ingin sekali menerkam istrinya itu, sebelum akhirnya kembali mengingat bahwa istrinya sedang memiliki tanggungan lain pada tubuhnya.

"Apa yang membuat mu berpikir aku marah? " Suara Malvin membuat Lethian terngiang-ngiang.

"Jadi, kamu tidak marah? Seharusnya kembalikan ponselnya sekarang"

Lethian membuat pose tangan meminta, tangannya mengadah dan alisnya naik turun seolah-olah ia sedang menggoda Malvin saat ini.

Malvin berdehem kesal, langsung mengeluarkan ponsel yang tadinya ada di saku pakaiannya, di berikan pada tangan Lethian yang sedang mengadah.

"Terima kasih, sayang~"

Lethian tersenyum kecil, berjinjit untuk memberikan kecupan manis pada bibi sang suami dengan tujuan menjahilinya, sebelum akhirnya memutar tubuhnya untuk segera berlari.

"Aaah~ malvinnn! " Lethian berteriak kala Malvin menangkap pinggangnya dan menggelitik perutnya, membuatnya tertawa terbahak bahak saat itu juga.

"Malvin!! Geli!! "

Malvin yang mendengar tawa Lethian ikut tersenyum, sedangkan para pelayan hanya tersenyum senang karena melihat majikan mereka yang sedang dalam keadaan akur dan damai.

⋇⋆✦⋆⋇

Keduanya kini duduk di sofa ruang tamu, menonton serial anime yang memang selalu di tonton oleh Lethian.

Lethian kini merebahkan kepalanya pada paha Malvin, membuat Malvin memberikan elusan lembut pada rambutnya.

"Non, ini apelnya, sudah bibi cuci kan" Ujar sang bibi sambil memberikan 3 buah apel yang sudah di cuci tadi.

"Ah, iya bi, Terima kasih" Ucap Lethian tanpa bergerak sedikit dari posisinya yang sedang berbaring.

Lethian terpikirkan akan sesuatu, mengapa suaminya itu terus menonton ponsel? Apa yang dilihatnya hingga ia terlalu fokus.

"Sayang, apa yang kamu lihat? " Lethian berbalik, wajahnya menatap ke arah perut malvin saat ini.

Malvin menurunkan layar ponselnya, memperlihatkan isi ponselnya yang ternyata berupa grafik saham yang sedang ia lihat.

Lethian kini duduk di sofa dengan baik, tangannya meraih apel yang ada di atas meja, mulai menggerogoti apel yang ada di tangannya sedikit demi sedikit.

"Kenapa tidak di kupas? " Tanya Malvin heran.

"Malas, terlalu lama" Balas Lethian dengan tatapan sedikit sayu.

Tangan kiri Lethian mengusap usap perutnya.

"Apa perut mu masih terasa tidak nyaman? " Tanya Malvin.

Lethian membalasnya dengan gelengan, ia hanya suka saat perutnya di elus.

"Apa kamu tau? Aku selalu berpikir" Celoteh Lethian dalam lamunannya.

"Berpikir apa? "

Lethian tak menjawab pertanyaan itu, matanya sibuk menonton anime dan tangannya masih mengelus elus perutnya sendiri.

KelidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang