"Tidak perlu, aku masih ada jadwal potret hari ini" Brenda langsung berpamitan begitu dirinya sudah memberikan gelang yang ia beli, tak lupa juga Lethian memberitahu rencananya untuk kembali ke negaranya sendiri.
⋇⋆✦⋆⋇
Keesokkan paginya, Lethian kini tengah menggandeng anak anaknya dengan erat agar mereka tidak berpisah.
Kondisi bandara cukup ramai saat ini, karena masih musim untuk berpergian ke luar negeri.
Lethian kini duduk di bangku pesawat bersama ketiga anak anaknya, Luca yang seperti biasanya selalu tampil tenang, Lucas yang senang karena bisa pergi dari Australia, sedangkan Leo masih tidur dalam gendongan Lethian."Lucas, hati hati" Lethian meminta Lucas untuk jangan terlalu banyak bergerak agar tidak terjatuh atau apapun itu, sedangkan Lethian juga melirik ke arah Luca yang sedang membaca buku bercerita miliknya.
Lethian memberikan elusan lembut di kepala Luca, membuat anaknya itu sedikit tersenyum.Lethian terus mengawasi keadaan anak anaknya yang terbilang cukup aktif juga, dirinya selalu waspada agar anak anaknya tak terlibat dalam kesulitan.
5 jam berlalu hingga kini mereka sudah sampai di bandara.
Lethian masih berjalan sambil terus menggandeng anak anaknya, ia cukup kesulitan dengan barang bawaan yang juga banyak.
Hingga dirinya sudah melihat mobil hitam milik sang adik.
"Kakak! " Suara Raya dari kejauhan memanggil Lethian itu.
"Jaga ketiga keponakanku terlebih dahulu, aku akan mengambil koper ku" Lethian menitip kan anak anaknya pada Raya.
"Halo kakak ipar, apa ada yang bisa aku bantu? " Suara seorang laki laki, ya dia adalah Raka, calon suami adiknya yang juga sama sama belajar serta bekerja di Singapura.
"Waa, tidak perlu, aku bisa membawanya sendiri" Lethian segera berlari masuk ke dalam bandara sekali lagi untuk mengambil kopernya.
Sialnya, seseorang mengawasi lethian begitu dirinya turun dari pesawat, ia terus mengamati dan melaporkan kegiatan Lethian.
"Kita, akan segera kembali bertemu, istri tercinta ku"
Lethian segera masuk ke dalam mobil ketika ia selesai mengambil kopernya, dirinya senang melihat Raya bisa menemaninya mengurus anak anaknya.
"Kakak! Mereka lucu sekali, Leo juga imut nya" Raya memangku Leo dalam pangkuannya, Leo sendiri baru kali ini terlihat nyaman dengan orang lain, membuat sang ibu yang melihatnya menjadi lebih tenang.
"Kakak, seminggu lagi aku dan Raka akan menggelar pernikahan, aku ingin kakak dan anak anak kakak hadir dalam pernikahanku" Pinta Raya.
"Baik, kakak akan hadir" Lethian membalas dengan senyuman kembali di wajahnya.
Namun, perhatian Lethian sepenuhnya teralihkan kepada Luca yang terlihat lebih pendiam semenjak turun dari pesawat, hingga ia sempat membuat Lethian merasa khawatir dengan keadaan anaknya itu.
Lethian turun di depan rumah Raya, ia masuk dan memilih kamar yang ingin ia gunakan, berbeda dengan anak anaknya yang ternyata sudah di sediakan kamar masing masing oleh Raya.
"Ternyata, sudah setidak sabar itu ya, kamu bertemu keponakan mu" Kekeh Lethian yang melihat bahwa Raya sudah mempersiapkan segala hal tentang anak anak.Lethian kini duduk di ruang tamu, melihat Leo dan juga Lucas sedang bermain dengan Raya.
Lethian bergegas menghampiri ke kamar Luca, karena sedari tadi dirinya selalu khawatir akan keadaan Luca yang menjadi lebih pendiam dibandingkan sebelumnya.
"Luca? Apa ibu boleh masuk ke dalam? " Lethian mengetuk pintu kamar Luca agar sang anak mau membukakan pintu kamarnya.
Lethian semakin khawatir karena Luca tak segera membukakan pintunya, bukan seperti biasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kelidan
RomanceSebuah pertemuan tak disengaja di masa kecil, yang bermula dari rasa kasihan dan iba nya Lethian kecil kepada Malvin remaja yang tampak penuh dengan luka. Bermula dari sebuah pemberian permen dan juga plaster luka yang berakhir membuahkan bulir bul...