Lethian kini berjalan di mall bersama dengan ketiga temannya, menikmati waktu yang sudah lama terpisah.
"Gilak! Gua ga expect kalau lo bakal kerja di Australia! " Ujar Zoe yang kaget akan kepergian Lethian ke Australia.
Teman temannya hanya tahu bahwa Lethian akan kabur dari Malvin, tanpa tahu tujuan Lethian pergi ke mana.
Mereka benar-benar menghabiskan waktu bersama seharian, menitipkan ketiga anak Lethian kepada Raya.
Lethian senang bukan main ketika ia bisa menghabiskan waktunya lagi dengan teman temannya, menikmati sensasi kembali menjadi anak muda.
"Lo berarti udah ga ikut panahan kan? " Tanya Melody.
Lethian menggeleng, ia sebenarnya rindu kembali berlatih panah bersama teman teman seperjuangan nya waktu itu, andai saja Lethian tak bertemu dengan Malvin, mungkin nasibnya kini sudah menjadi atlet panah yang handal.
"Yahhh, semuanya juga takdir sih, mau gimana lagi" Khanza menghela nafas kasar, ia menginginkan bermain bersama teman temannya yang lainnya.
"Tapi! Gua ga nyangka anak lo imut imut banget! " Teriak Zoe yang mengingat ia baru saja bertemu dengan Luca.
"Luca ya? Dia emang anteng, dieman gitu, kadang serem juga" Lethian tersenyum, mengingat bahwa kepribadian Luca yang begitu tenang.Waktu terus berjalan dengan cepat, matahari kian terbenam ke arah barat.
Lethian kembali ke rumah sambil membawa beberapa papper bag di tangannya, yang berisi pakaian anak anak serta camilan yang mungkin anak anaknya akan sukai.
"Anak anak! Lihat! Ibu bawakan jajan" Lethian membuka pintu dengan suasana hati yang bahagia, ia tak lupa juga membelikan beberapa jajanan untuk adiknya."Kak, besok temani aku fitting baju ya, sekalian besok kakak coba baju Bridesmaid besok" Raya baru saja keluar dari kamarnya, membawa piring kotor dan juga beberapa gelas.
"Iya, besok kakak pergi bersama anak anak sekalian"
Lethian kini memangku Leo, ia melihat ke arah Lucas yang sedang bermain mainan dinosaurus nya dan juga melirik ke arah Luca yang sedang membaca buku bergambarnya.
"Luca, mau ibu bacakan? " Tanya Lethian yang merasa bahwa ia tetap kurang untuk memberikan perhatian kepada Luca.Luca menggeleng, "tidak perlu, Luca akan jadi anak mandiri", perkataan Luca membuat Lethian tertegun seketika, bagaimana bisa ia memiliki anak yang begitu mandiri seperti ini?
" Luca ingat perkataan ibu kan? Kalau Luca kesulitan, Luca bisa meminta bantuan ibu" Tegas Lethian sambil mengelus elus rambut Luca yang semakin panjang.
Lethian meletakkan Leo yang sudah tertidur, dan mengganti Luca yang sekarang ada dalam pangkuannya.
"Besok Luca, Lucas, dan juga Leo potong rambut ya? Sepertinya ini sudah panjang" Lethian menyisir rambut Luca menggunakan jari jemarinya."Baik bu! " Lucas tersenyum senang, memperlihatkan giginya yang belum sempurna tumbuh.
"Lucas, harus mengurangi memakan permen, ibu akan membuat jadwal makan permen untuk kalian! " Lethian menjadi tegas, ia melihat bahwa lama kelamaan anak anaknya itu terlihat semakin ompong."Udahlah kak, ga usah terlalu galak" Raya datang dengan membawa sepiring makanan untuk para keponakannya.
Lethian langsung menidurkan anak anaknya begitu mereka selesai memakan buah buahan, tak lupa memberikan kecupan penuh kasih sebelum semua anaknya tertidur.Lethian duduk di kasurnya, ia memandang satu kontak yang sudah lama ia blokir. Ya, itu nomor kontak Malvin yang sengaja Lethian blokir, agar Malvin tak dapat terus mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelidan
Roman d'amourSebuah pertemuan tak disengaja di masa kecil, yang bermula dari rasa kasihan dan iba nya Lethian kecil kepada Malvin remaja yang tampak penuh dengan luka. Bermula dari sebuah pemberian permen dan juga plaster luka yang berakhir membuahkan bulir bul...