♠︎27♠︎

11 2 0
                                    

"Raya, kakak titip dan juga Lucas dulu, Luca sedang demam, aku akan membawanya ke rumah sakit" Lethian segera meninggalkan raya bersama dengan kedua anaknya yang lain, sedangkan Luca kini berada dalam pelukannya.

Lethian panik tak henti henti, baru kali ini ia menghadapi Luca yang sedang demam, membuatnya jauh lebih khawatir dibandingkan saat anak anaknya yang lain demam.

"Luca, sebentar ya nak, ibu akan bawa Luca ke rumah sakit" Lethian segera mencari tumpangan untuk pergi ke rumah sakit terdekat di sana, ia dengan sesegera mungkin menemukan pengemudi yang mau mengantarnya ke rumah sakit.

"Tuan, bisakah berikan aku tumpangan menuju rumah sakit? Anaku sedang demam" Mata Lethian sudah seperti akan menangis, ia tak tahu lagi bagaimana ia harus mengkhawatirkan Luca.

Lethian turun di rumah sakit secepatnya, ia langsung memanggil dokter untuk segera mengecek keadaan Lethian.

Lethian yang tahu kebiasaan Luca pergi sejenak untuk membelikan makanan kesukaan anaknya itu, ia membeli bubur ayam yang ternyata ada di depan rumah sakit.
Lethian dengan keringat yang terus mengucur dari dahinya berjalan menuju ruangan anaknya, terdengar suara tangis dari dalam ruangan, yang membuat Lethian langsung masuk ke dalam ruangan.

Lethian baru kali ini melihat Luca menangis sekencang itu di depannya, para suster dan juga dokter menjadi takut untuk menyakiti Luca, padahal seharusnya Luca sudah di pasangkan infus.

"Ibuuu" Luca menangis semakin kencang kala ia melihat ibunya yang baru saja datang ke dalam ruangan rumah sakit yang ia gunakan.
Lethian langsung lemas seketika, ia berjalan mendekati Luca dan memeluknya, baru kali ini Lethian merasa bahwa hatinya sakit saat mendengar anaknya menangis.

"Nona, anak anda hanya kesulitan beradaptasi, kemungkinan karena perbedaan iklim yang begitu besar" Sang dokter tersenyum, ia baru kali ini melihat hubungan ibu dan anak yang terlihat begitu manis.
Lethian mengusap air matanya dan masih tetap memeluk Luca, "baik dokter, Terima kasih".

Lethian kini menemani Luca yang sedang di rawat di ruangannya, ia memberi tahu raya keadaan Luca yang masih demam dan akan kembali besok, serta menitipkan Leo dan juga Lucas bersama aunty nya itu.
Lethian benar benar menggunakan waktunya untuk mengurus Luca, mengingat bagaimana ia sering kali membuat Luca kekurangan perhatian.

"Luca, lain kali kalau Luca merasa sakit, Luca bisa mengatakannya pada ibu, semalam ibu sangat panik karena baru tahu kalau Luca demam" Lethian menyuapi bubur ayam yang baru saja ia beli kepada Luca.
Luca mengangguk mengerti sambil menelan habis bubur ayam yang di suap kan oleh ibunya itu.

Setelah Luca tertidur, Lethian meninggalkannya sejenak untuk pergi membayar administrasi rumah sakit, ia dengan cepat segera kembali ke ruangan anaknya karena takut terjadi sesuatu lagi.

Lethian tertegun, ia baru saja mengingat kenapa anak anaknya tak pernah menanyakan keberadaan ayah mereka? Berbeda dengan anak anak lain yang mungkin akan terus menanyakan ayah mereka.
Lethian cukup tenang karena mereka tak menanyakan Malvin, apalagi lethian sekarang sangat waspada agar ia tak bertemu dengan Malvin.

⋇⋆✦⋆※

Lethian dan juga Luca kembali ke rumah pagi harinya, ia melihat Leo dan juga Lucas yang sudah menangis karena juga mengkhawatirkan keadaan Luca.
Lethian senang sekali kala ia melihat ketiga anaknya selalu mampu memberikan semangat untuk satu sama lain, dan memberikan support untuknya

KelidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang