✚30✚

5 2 0
                                    

"Begini, Luca, Lucas dan juga Leo malam ini akan tinggal bersama aunty terlebih dahulu, ibu sedang ada urusan, dia sibuk sekarang" Raya mencoba memberi tahu bahwa Lethian mungkin tak akan bisa langsung kembali malam ini.

Hingga pintu kamar yang tiba tiba di buka paksa, memperlihatkan banyak pria yang menggunakan jas hitam.

"Kami datang menjemput tuan muda! " Mereka berteriak serempak yang membuat Leo semakin terkejut dan menangis.

Di balik sana, datanglah Malvin dengan setelan jas berwarna biru yang dulu setiap hari Lethian siapkan untuk dirinya sebelum berangkat bekerja.
Raya sontak menghalangi keponakannya itu, tak ingin Malvin merampas mereka dari tangannya.

"Mereka anakku? " Tanya Malvin.

"Bukan, mereka imut, tidak sama denganmu yang bajingan! " Mulut Raya sudah tak dapat terkontrol lagi, ia langsung mengatakan ucapan ucapan kotor begitu bertemu dengan Malvin.
Bagaimanapun, raya sekarang bukanlah seorang anak kecil tak berdaya seperti dulu, melainkan seorang diplomat hebat setelah dirinya di kuliahkan oleh Lethian di Singapura.

"Kemarilah nak"

Mendengar hal tersebut, Leo si bungsu berjalan terlebih dahulu mendekati Malvin, entah karena instingnya sebagai anak atau apapun itu.
"Anak baik" Malvin mengelus lembut rambut Leo yang kini ada di pelukannya.
Setelah leo, masih di susul oleh Lucas yang juga tergiur dengan perkataan bahwa Malvin adalah ayahnya.
Di sisi lain, Luca hanya diam di tempat, ia merasa bahwa Malvin sangat berbahaya, namun juga ayah kandungnya.

Namun akhirnya, semua berakhir dengan si kembar tiga yang berhasil di bawa pergi oleh Malvin, Raya terduduk lemas di atas kasur, dirinya tak dapat menjaga keponakannya seperti yang diharapkan oleh Lethian.
"Apa ibu Baik baik saja? " Tanya Luca yang sedang melamun.

"Tentu, dia baik" Balas Malvin dengan sebuah senyuman.

"Kenapa ibu tidak pernah menceritakan apapun tentangmu? " Luca terus membuka obrolan satu sama lain dengan Malvin.

"Entah, kamu bisa menanyakannya pada ibumu, besok" Malvin memeluk erat Lucas dan juga Leo yang sudah tertidur dalam pelukannya.

"Apa aku bisa langsung menemui ibu nanti? "

"Tidak"

"Kenapa? "

"Dia butuh istirahat"

Luca hanya menurut, begitu sampai di rumah mewah milik Malvin pun dirinya tetap terus diam tanpa mau mengatakan apapun lagi dengan pria yang mengatakan bahwa ia adalah ayah kandungnya.

⋇⋆✦⋆⋇

Di sisi lain, Lethian terbangun karena merasa ada sesuatu yang mengganjal.

Lethian bangun, terdapat sudah ada rantai pada kedua tangan, kedua kaki, bahkan lehernya yang terikat pada ujung kasur.

Apalagi tubuhnya yang hanya menggunakan celana pendek serta kemeja putih panjang hingga menutupi pahanya.
Lethian kembali waspada ketika ia melihat Malvin baru saja keluar dari kamar mandi.
Pemandangan pria berotot yang sungguh indah bak berada di surga, namun sebuah pertanda buruk bagi Lethian.

Lethian memalingkan wajahnya merasa malu, membuat Malvin terkekeh kecil sambil terus mengeringkan rambutnya.
Sehelai handuk yang menutupi kemaluan Malvin membuat lethian menjadi merinding, bagaimana jika handuk itu tiba tiba tersibak dan memperlihatkan isi mengerikan di baliknya?!

Lethian semakin terdiam kala ia mendengar suara tawa anak anak, semua pemikiran yang Lethian khawatirkan kini benar benar terjadi, Malvin mengetahui bahwa dirinya melahirkan anak yang sempat di kandungnya itu.

"Kamu terkejut? "

"A—apa, apaan ini! "

"Tidak perlu takut, aku akan menyayangi mereka"

"Lepaskan mereka Malvin!! "

"Untuk apa? Mereka juga anakku bukan? "

"Mereka bukan anakmu! "

Lethian murka kepada Malvin yang selalu berperilaku seenaknya pada dirinya maupun keluarganya.

KelidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang