✙24✙

22 3 0
                                        

Tiga bulan, tidak. Lima tahun, telah berlalu dengan cepat, Lethian senang melihat anak anaknya yang sehat dan tampan.

"Lucaa, bisa ibu meminta bantuan? " Teriak Lethian dari arah dapur.

Seorang anak laki laki yang tampan datang dengan membawa beberapa piring kotor di tangannya, "ini ibu" Ucapnya dengan suara yang imut.

"Terima kasih, Luca" Balas Lethian dengan tersenyum.

"Apa ibu masih butuh bantuan? " Seorang lagi anak laki laki datang ke dapur, membawa mainan dinosaurus nya sambil mengusap ingus.

"Tidak perlu, kalian duduk saja di meja makan"

Lethian senang dengan kepribadian anak anaknya yang baik, mereka terbilang sopan dan bisa menghargai orang lain, bahkan sebelum Lethian mengajari mereka.

"Luca, Lucas, dimana Leo? " Tanya Lethian bingung.

Lethian menata piring pada rak nya, sebentar ia membersihkan tempat cuci piringnya yang sempat terlihat kotor.

"Ibu, ibu! Leo sedang tidur" Ujar Lukas si kembar di urutan tengah.

"Aah, baik kalau begitu, kalian ingin bermain apa bersama ibu? "

Lethian menyukai semua anak anaknya, perawakannya sangat mewakili Malvin, dan seringkali membuat Lethian tak sengaja menambahkan angan angan Malvin pada anak anaknya.

Lethian duduk di tempat anak anaknya bermain, memperhatikan Lukas yang sibuk bermain, Luca yang masih dengan hobi membacanya, dan juga Leo yang sedang tidur di tempat tidurnya.

Ponsel Lethian berdering kencang, sempat membuat Leo terbangun dan menangis.
"Cup cup, sayangnya ibu, tidak apa apa kok" Ujar Lethian yang juga kaget dengan suara tangis anaknya.
"Ibu angkat saja telepon nya, biar Luca yang mengurus Leo" Usul si sulung yang dengan sigap langsung memberikan perawatan pada adik bungsunya.

Lethian mengangkat panggilan telepon, mendengar suara sang adik dari balik telepon.

"Kakak! "

"Aada apa? "

"Dimana si kembar? "

"Kamu bertanya si kembar? Tidak menanyakan kakak? "

"Tidak tidak, bagaimana kabar kakak? "

"Baik kok, gimana juga kabarmu? "

"Raya sudah pulang dari Singapura, sekarang lagi belanja bareng teman teman"

"Iya, hati hati ya, kenapa telpon kakak tiba tiba? "

"Tidak apa apa, cuma kangen tiba tiba"

"Ish ish, udah dulu ya, kakak mau ngurus si kembar"

"Kapan kakak pulang dari Australia? "

"Mungkin besok atau bulan depan, kakak masih harus mengurus banyak hal"

"Oke kalau begitu, kabari raya kalau kakak sudah sampai di sini"

"Iya iya"

Telepon dimatikan secara sepihak oleh Lethian, ia segera menghampiri anak anaknya yang sedang bermain bersama.

"Apa tadi Leo terkejut? Maafkan ibu ya" Pinta Lethian sambil mengusap pipi anaknya yang sudah basah dengan air mata.

"Ibu! Ibu! "

Teriakan Lucas membuat Lethian segera berpaling padanya, menggendong si bungsu dengan hati hati.

"Iya? Ada apa Lucas? " Tanya Lethian dengan suara lembut pada anak anaknya.

"Lihat! Dinosaurus nya bisa memakan bus!! "

Lethian selalu berusaha meluangkan waktunya untuk bermain dengan anak anaknya, mengingat berapa sulitnya menjadi single parent di usianya yang baru menginjak 24 tahun.

Namun, disisi lain Lethian tak dapat memberikan semua kasih sayang secara merata pada anak anaknya, dengan kepribadian yang berbeda beda setiap anak.

Luca terlahir sebagai anak pertama, ia keluar untuk pertama kalinya dari rahim yang ibu.
Sifat Luca tenang, dan jarang menyulitkan Lethian, bahkan beberapa kali Lethian selalu meminta bantuan Luca.

Sedangkan Lucas, terlahir menjadi si tengah, ia lahir setelah Luca terlahir ke dunia.
Sifat lucas mirip dengan sifat Lethian saat anak anak, sangat aktif dan suka bersosialisasi.

Sementara Leo, terlahir paling terakhir, bahkan sempat menyulitkan Lethian begitu ia akan lahir.
Sifat Leo masih kekanak-kanakan, ia jauh lebih manja dibandingkan dengan saudara saudara nya yang terlihat lebih tenang.

KelidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang