"Malvin!!! "
Lethian berteriak kala Malvin mengukung nya di kasur, tubuhnya tak dapat bergerak bebas karena rantai yang juga mengikatnya.
Malvin melumat kasar bibir sang hawa yang sudah lama ia rindukan, yang dulunya tubuh kecil sekarang sudah tumbuh menjadi tubuh yang lebih matang.
Malvin sangat menyukai pemandangan Lethian yang tak berdaya bila dirinya berada di pihak bawah.
Malvin terus memberikan gigitan dan juga bekas kemerahan yang menjadi tanda cinta mereka berdua di malam itu.
Lethian enggan untuk mengakui Malvin sebagai suaminya, sangat enggan!Lethian terus berusaha memberontak agar dirinya bisa terlepas dari masa birahi Malvin saat ini.
Malvin menyentuh pinggang Lethian dengan kuat, membuat sang hawa berteriak kesakitan karena cengkraman tersebut."Ahh!!! Malvin! " Lethian berteriak kencang.
Malvin kini memposisikan kebanggaan nya di depan tubuh bagian bawah Lethian.Benar saja, sebuah perasaan tak asing kembali menerobos tubuh Lethian yang kecil, dirinya kembali menangis kala merasakan sakit yang tak tertahankan di bawah sana.
"Ma—malvinhh" Panggil Lethian yang meminta Malvin untuk menghentikan hal tersebut.
Lethian mengatur nafasnya dengan susah payah, ia merasa bahwa benda milik Malvin itu terus mengganggu pernafasannya.
Malvin dengan kasar terus menggempur sang hawa hingga sang hawa terus menangis dan berteriak kesakitan.
"Ini semua, hukuman karena sudah kabur dariku".Lethian kelelahan setelah dirinya terus menerus di gunakan oleh Malvin untuk sekedar menjadi pemuas nafsu.
Ia langsung pingsan dan tak mau sadarkan diri lagi walaupun Malvin masih bermain dengan tubuhnya.Pagi yang melelahkan kembali Lethian rasakan begitu matanya terbuka, lagi lagi kemeja putih panjang dan juga celana pendek yang ia kenakan.
Tubuhnya tak dapat bergeming karena rasa sakit yang diberikan oleh Malvin padanya semalaman.Matanya sedikit berlinang kala ia melihat ke arah atap kamar yang berwarna putih, ia cukup menyesal telah memutuskan untuk kembali ke negaranya sendiri, bahkan ia sempat berpikir bagaimana bahagianya dirinya tetap tinggal di Australia.
Pintu sedikit terbuka, ternyata ada Luca yang sedang mengintip dari balik pintu.
"I—ibu? "
Lethian langsung duduk kala ia mendengar suara anaknya itu, matanya langsung tak kuasa menahan air yang selama ini tertahan.
Luca dengan sigap langsung masuk ke dalam kamar dan memeluk ibunya."Apa ibu baik baik saja? " Tanya Luca dengan sedikit khawatir.
Tangan kecilnya mengelus lembut pipi sang ibu yang telah basah terkena air mata.
"Ibu baik baik saja kok, dimana Leo dan juga Lucas? "Lethian bertanya mengenai anak anaknya yang lain.
Suara berat mengalihkan pandangan Lethian pada sumber suara.
"Mereka sedang bermain di taman"
Suara Malvin lagi lagi membuat Lethian menjadi tak tenang, tangannya memeluk erat tubuh Luca yang ada pada pangkuannya.
"Ibu, kenapa ada bekas gigitan disini? "
Luca bertanya sambil menunjuk ke arah leher dan juga bahu Lethian yang dipenuhi dengan bekas gigitan.
"I—ini" Lethian menjadi gugup, bagaimana ia harus membalas pertanyaan anaknya itu?!
"Semalam ibumu baru saja bertarung denganku. Lihat, punggungku juga memiliki banyak cakaran" Malvin memperlihatkan punggungnya yang ternyata memiliki bekas cakaran yang cukup dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kelidan
RomanceSebuah pertemuan tak disengaja di masa kecil, yang bermula dari rasa kasihan dan iba nya Lethian kecil kepada Malvin remaja yang tampak penuh dengan luka. Bermula dari sebuah pemberian permen dan juga plaster luka yang berakhir membuahkan bulir bul...