□04□

22 5 0
                                    

Warning! Terdapat adegan lemon(18+)
Serta kata kata kasar.

Mohon bijak dalam membaca.

Tangan Lethian di genggam erat oleh Malvin, "woy! Mau kemana sih?!" Bingung Lethian yang tak dapat mengimbangi langkah kaki Malvin yang lebih jenjang dibanding langkah kakinya yang tergolong mungil bagi Malvin.

Malvin yang kesal langsung menggendong Lethian seperti mengangkat karung beras di bahunya.

Sedangkan Lethian memberontak agar Malvin membenarkan posisi gendongannya, karena ia merasa sedikit pusing.

Lethian di duduk kan di atas kursi meja makan, tersedia banyak makanan di atas meja tersebut.

Malvin memakan makanan, sedangkan Lethian hanya diam di tempat, bahkan ia tak menyentuh nasi yang ada di piringnya sedikit pun.

"Makan" Ujar Malvin saat melihat Lethian sama sekali tak menjamah makanannya.

"Ga mood" Sahut Lethian singkat namun membuat Malvin kesal.

"Makan, atau saya akan makan kamu" Singkat dari Malvin yang langsung membuat mata Lethian melotot tak percaya, "apa apaan?! Ga mood, ya ga mmood!" Teriak Lethian yang merasa bahwa Malvin begitu mengaturnya.

Malvin membanting sendoknya ke lantai, berjalan dengan amarah ke arah Letihan dengan gagah.

Menggendong Letihan di bahunya.

"Lepasin! Lepasin!! " Lethian terus memberontak agar Malvin mau menurunkan tubuhnya.

Namun, pemberontakan tersebut malah di balas dengan satu tepukan di bokong Lethian.
"Om om mesum!!!!!!! " Teriaknya keras.

Lethian tak hentinya terus memberontak, bahkan hingga ia benar benar berada dalam kungkungan Malvin.

Kaki Lethian menendang ke segala arah demi menghalau Malvin yang berada di atasnya.

Tangan Lethian mendorong dada Malvin dengan sekuat tenaga, "minggir! " Teriaknya kesal.

Malvin hanya tersenyum miring, ia tahu bahwa gadisnya itu tidak akan bisa memberontak karena perbandingan berat dan besar tubuh mereka.

"Minggir... " Lethian masih terus berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkan Malvin dari atas tubuhnya.

"Yoooo, lihat dulu, siapa yang akan suka dengan dada kecilmu ini? Hm? " Malvin menghina dada Lethian yang kecil, tidak sebesar rata rata wanita yang mendekatinya.

Lethian menutupi dadanya menggunakan kedua tangannya, "memangnya kenapa?! Besar besar untuk apa?! Berat! " Lethian membela dirinya sendiri.

Tangan kanan Malvin menyentuh perut Lethian, membuat sang gadis kaget dengannya.

Tangan Malvin mulai masuk ke dalam baju, dan memegang tubuh halus sang gadis. "Om om mesum! Lepasin gak?! " Lethian semakin berteriak karena merasa bahwa dirinya sedang diperkosa.

"Lihat, pinggang kecil ini... Bisa rusak setelah ku pakai" Malvin memegang pinggang Lethian dengan kedua tangannya, mendudukkan Lethian di atas tubuhnya.

Malvin melumat kasar bibir sang gadis, tak memberikan sedikit celah untuk sang gadis berbicara.

"Mph.. " Lethian berhasil melepaskan ciumannya secara paksa.

"Oo, saking kecilnya masih menggunakan bra olah raga, bukan bra kaitan... " Malvin semakin mengejek.

"Peduli apa kau bodoh! " Lethian masih mencoba untuk memberontak, namun dirinya tersentak di kala tangan kiri Malvin menyentuh bokongnya.

"Singkirkan tanganmu! "

"Sensitif sekali... "

"Hng.. " Lethian menggeliat tak nyaman saat Malvin meremas bokongnya.

Malvin membuka pakaian sang gadis, memperlihatkan tubuh putih mulus yang jarang ia lihat itu.

Malvin kembali mengukung sang gadis di bawahnya, membuatnya tak dapat bergerak kemanapun.

Lumatan kembali terjadi, yang tadinya di mulut tiba tiba turun ke leher.

"Engh.. "

Senyum licik semakin terlihat di wajah Malvin, di kala giginya menggigit bahu sang gadis dengan kuat, meninggalkan bekas di sana.

"Sakit! " Teriak sang gadis kaget sesaat.

Malam yang panas mereka berdua lalui.

Kulit bertemu dengan kulit, serta keringat yang membasahi keduanya.

"Sa-kit.. " Tangis kembali memenuhi ekspresi wajah Lethian yang merasa sakit di kala keduanya bersatu.

KelidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang