☆01☆

100 7 0
                                        

Warning!
Mengandung kata kata kasar.
Serta sedikit kekerasan.

Enjoy for reading


"Andai, semua kesalahan bisa di ulang, agar mereka yang bersalah dapat merubah kesalahannya"

»»——⍟——««

Empat orang gadis kini tengah bermain taruhan, mereka meminta salah satu diantara mereka berempat sendiri untuk memberikan tantangan satu sama lain. Jika ada yang kalah, maka ia harus mentraktir yang lainnya untuk makan malam.

Kini ujung botol tengah menghadap ke arah salah satu gadis yang terlihat serius.
"Aihhhh" Dengusnya kesal.

Ia tahu bahwa hari ini bukan hari ia akan memiliki keberuntungan.

"Nah yo!!! Lo harus manah! Lo kan pemanah... Kalau meleset, lo harus beliin kita bertiga mixue yang varian paling mahal!" Tuntut salah seorang dengan nada yang sedikit gemas akan kekalahan gadis tersebut.

Tiga gadis lainnya hanya tersenyum senyum jahil, mereka sebenarnya tahu bahwa mungkin temannya itu bisa saja memenangkan taruhan tersebut.

Gadis itu mengambil sekitar 3 anak panah, memposisikan dirinya berada di garis awal dengan sempurna, matanya mulai menyipit dan menarik tali di busur panah tersebut.

Benar saja, dari 3 anak panah, ia hanya mendapatkan sedikit poin. Sekitar 9,7,8 yang sedari tadi terus menerus meleset.

"Yaudah yaudah! Gua beliin dah, yok otw" Ujar si gadis dengan nada kesal, ia tahu bahwa ketiga temannya itu sengaja memintanya bermain panahan.

Mereka menaiki motor masing masing, satu dengan motornya yang berwarna abu abu. Satu dengan motornya yang berwarna biru. Satu lagi menggunakan motor berwarna merah muda, dan satu lagi menggunakan motor berwarna hitam pekat.

Mesin motor mati sesaat setelah mereka sampai di tempat, segera memesan es krim yang mereka inginkan dan berjalan mencari tempat duduk.

"Cemberut amat than?!" Goda salah satu di antara mereka yang bernama Melody.

"Bangke lah lu semua" Cibir gadis yang bernama Lethian itu.

"Eee, adik kecil ga boleh ngomong kasar" Ujar salah satu yang bernama Khanza.

Sedangkan Zoe hanya mengangguk angguk, membenarkan perkataan Khanza yang mengatakan bahwa Lethian lebih muda di antara mereka berempat.

"Eh, skripsi lu dah pada selesai belum?" Tanya Melody dengan nada sedikit bingung dan panik.

"Gua sih udah, udah di tumpuk malah, tinggal nunggu wisuda" Celetuk Lethian sambil melahap es krim

"Anjayyy, kelaz bet lu cil!!" Teriak Melody dengan sedikit jahil.

"Iya iya, tau, gua paling muda, bodo ah anying" Kesal, adalah satu hal yang selalu Lethian rasakan karena ia selalu dipanggil 'adek' oleh yang lainnya.

Mereka menghabiskan waktu untuk memfoto eskrim yang mereka beli, serta beberapa foto bersama dalam rangka menciptakan kenang kenangan.

"Wtf- " Ucapan Lethian keluar begitu saja sesaat setelah ia menyeruput es mangga yang ada di depannya.

"Apaan dah?! Sampe kayak gitu?!" Kaget Zoe yang jarang jarang mendengarkan Lethian kaget.

"Bapak gua! Dia dapet calon suami buat gua darimana anjing!" Teriak Lethian dengan sedikit kesal, ia menatap ponselnya dengan sedikit kesal.

Bagaimana tidak kesal? Ia tiba tiba harus menikah sebelum ia wisuda. Itu benar benar akan mengganggunya selama ia menikmati masa masa kampusnya.

"Hah?!" Yang lainnya serempak berteriak, benar benar hal yang sangat mengejutkan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, apalagi mendengar jika secara tiba tiba, si bungsu diantara mereka akan menikah sebelum mereka semua wisuda.

Semuanya menjadi hening, tak ada suara sedikitpun, bercampur antara senang akan si bungsu yang hendak memiliki suami, dan sedih bila mana harus berpisah dari si bungsu yang mereka sayangi.

Kini Lethian meletakkan kepalanya pada meja, kepalanya sangat amat kosong, namun sebuah panggilan telepon berhasil mengalihkan lamunannya sejenak.

KelidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang