Lethian duduk di atas kasur, ia menduduki kaki Malvin karena Malvin tidak mau melepaskan pelukannya.
"Aap yang kamu makan? " Tanya Malvin.
"Wortel dan tomat, mau? " Tawar Lethian menyodorkan garpu dengan tomat di atasnya.
Malvin memakan tomat tersebut, ia sangat senang bahwa Lethian bisa memperhatikannya dengan baik setelah malam itu.
Lethian terus memakan dan mengunyah camilan sehatnya.
"Apa aku boleh keluar rumah? " Pertanyaan kecil itu keluar dari mulut Lethian begitu saja.
"Tidak"
"Kenapa? "
"Seekor burung di dalam sangkar, jika pintunya terbuka, ia akan terbang bukan? Dan tak pernah kembali, kecuali di tangkap kembali"
"Tapi aku bukan burung"
"Itu perumpamaan saja"
Lethian terdiam, tak bisa berkata-kata apapun lagi.
"Kenapa kamu begitu menyukaiku? "
"Entah, aku menyukaimu karena kamu cantik"
"Hanya karena cantik? "
"Tidak, kamu pintar, kamu cantik, dan kamu istimewa"
"Bagian mananya yang istimewa? "
"Semuanya tentangmu istimewa di mataku "
Lethian meletakkan mangkuk yang sudah kosong di atas nakas, mulai membaringkan dirinya di atas kasur bersama dengan Malvin.
Keduanya kini saling bertatapan, tak mengucapkan kata satu sama lain, hanya sekedar memandang.
Lethian kembali memutar tubuhnya, memunggungi Malvin.
"Kenapa? " Tanya Malvin.
"Wajahmu menyebalkan" Sahut Lethian sebelum akhirnya ia memejamkan matanya.
. . .
Pagi yang tidak biasa di rasakan oleh Lethian.
"Kemana perginya laki-laki itu? " Gumamnya saat menyadari bahwa hanya ada dirinya sendirian di atas kasur.
Lethian berjalan keluar kamar, menggunakan piyama berwarna biru muda kesukaannya dengan tampilan yang masih berantakan.
"Bi, Malvin kemana? " Tanya Lethian kepada bibi pelayan.
"Tuan sudah berangkat tadi pagi, non. Katanya ada urusan mendadak" Sahut bibi pelayan yang di balas anggukan oleh Lethian.
"Non, mau makan apa? " Tanya bibi.
"Ga dulu, bi. Lagi ga selera" Sahut Lethian yang berjalan ke arah sofa ruang tamu.
Tubuhnya duduk di sana, matanya fokus pada televisi yang menyala.
Tangannya tiba tiba menghitung.
"Perasaan gua atau gua udah lewat mens ya? " Pikirnya sendirian.
Tangannya membuka layar ponsel, melihat catatan yang biasanya ia gunakan untuk mencatat hari hari ketika ia mendapatkan tamu bulanan.
"Iya, biasanya tanggal 15 , tapi sekarang udah tanggal 20, mungkin mundur.. " Batinnya menyeimbangkan isi pikirannya, tak ingin berpikiran negatif tentang sesuatu.
Lethian hanya diam dan terus menonton televisi, mengingat sesuatu yang sempat terlupa beberapa waktu yang lalu.
"Apa ya?... " Batinnya terus memikirkan apa yang sempat ia lupakan.
Netra coklatnya terus menonton ke arah televisi, namun isi kepalanya terus berpikir sesuatu yang terasa kurang sedari tadi.
"Apa anda membutuhkan sesuatu, Non? " Tanya sang bibi pelayan yang membuyarkan lamunan sang gadis.
"Oh, ga ada bi. Cuma lagi coba nginget sesuatu" Sahut sang gadis ramah.
"Nginget apa, non? "
"Gatau, lupa"
Hingga kini matahari berada di tengah langit.
Sang bibi pelayan terlihat sedikit khawatir akan sesuatu.
"Kenapa bi? Kok kayaknya cemas gitu? " Tanya Lethian yang baru saja memakan makan siangnya.
"Ini, non. Tuan minta saya bawakan bekal makan siang, tapi saya tidak bisa naik kendaraan" Balas Sang bibi pelayan.
"Bibi tau kunci rantai ini ga? " Tanya Lethian bertanya sambil menunjuk ke arah rantai panjang yang mengikat kakinya dengan ujung kasur di kamar.
"Oh, bibi kayaknya bisa kalau jebolin ini" Ujar sang bibi pelayan sambil mencoba melepaskan rantai tersebut.
Lethian terdiam, kala ia melihat bahwa rantai itu benar-benar terlepas begitu saja di tangan sang bibi pelayan.
"Saya aja yang nganter bekalnya, bi" Lethian memakai jaketnya serta mengambil sembarang kunci motor yang ada di kamar.
"Tapi, nanti kalau, non dimarahin gimana? " Sang bibi pelayan bingung, takut bila nona mudanya itu akan di hukum oleh tuan besarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelidan
RomanceSebuah pertemuan tak disengaja di masa kecil, yang bermula dari rasa kasihan dan iba nya Lethian kecil kepada Malvin remaja yang tampak penuh dengan luka. Bermula dari sebuah pemberian permen dan juga plaster luka yang berakhir membuahkan bulir bul...