Lethian membuatkan tekadnya untuk hari ini, ia pergi ke bank bersama anak anaknya untuk menarik yang tabungan.
"ingat perkataan ibu, ya? "
"Kita akan kembali ke kampung halaman ibu, kalian harus bisa menjadi anak baik, mengerti? "
Lethian dan ketiga anaknya berjalan untuk segera masuk ke dalam rumahnya, senangnya melihat semua anaknya akur dan tanpa adanya konflik antara satu anak dengan yang lainnya.
Lethian menidurkan Lucas dan juga Leo terlebih dahulu, sedangkan kini ia sedang menemani Luca yang menonton televisi.
"Ibu"
"Iya? Apa ada yang Luca mau katakan? "
"Tidak"
"Luca, dengarkan ibu ya, Luca bisa bertanya apapun kepada ibu, jangan takut menyulitkan ibu, mengerti? " Lethian memangku anak kembar pertamanya itu, ia tahu bahwa selama ini Luca selalu saja mengalah dengan adik adiknya yang lain.
"Luca, Terima kasih sudah mau membantu ibu, kalau Luca ingin bermain juga tidak salah, maaf ibu selalu merepotkan Luca, ya? "
Lethian selalu saja terlalu fokus pada anak anak yang lainnya, tanpa mengetahui bahwa Luca juga membutuhkan perhatian dirinya.
"Tidak apa apa bu, Luca bisa terus membantu ibu"
Anak dan ibu itu saling berpelukan erat, sambil menikmati serial televisi yang terus memutarkan video kartun kesukaan Luca.
"Luca, ibu ke kamar dulu ya, besok kita akan pulang ke kampung halaman ibu, banyak yang harus ibu siapkan"
Lethian mengelus lembut kepala anaknya itu, meminta izin untuk sejenak meninggalkannya.
"Apa ibu butuh bantuan Luca? "
"Tidak, Luca beristirahat saja disini, setelah itu ibu akan bawakan semangka kesukaan Luca"
Luca tersenyum manis, wajahnya benar-benar paling mirip dengan Malvin. Netra berwarna hitam sedikit coklat yang indah, bulu matanya lentik panjang, kulitnya putih serta rambut hitam yang tebal.
Lethian mempersiapkan koper untuk anak anaknya, koper untuknya dan juga mengabari sang adik bahwa besok dirinya akan kembali dari Australia.
Setelahnya, Lethian kembali ke ruang tamu sambil membawa 4 potong buah semangka di atas piring, membuat Luca yang melihatnya langsung tersenyum senang.Lethian segera kembali memangku anaknya itu, melihat anaknya menikmati semangka yang ia potong sambil terus menonton televisi.
Hingga pintu rumahnya di ketuk oleh seseorang. Lethian menurunkan Luca di sofa, ia segera berjalan untuk membukakan pintu."Hai, Brenda! " Lethian terlihat senang kala ia melihat sahabat dekatnya selama di Australia.
"Hai! Dimana anak anakmu? " Tanya Brenda sambil mendelik delik mencari keberadaan anak kembar Lethian.
"Leo dan Lucas sedang tidur, hanya ada Luca sekarang" Balas Lethian sambil menunjuk ke arah Luca yang sibuk dengan tontonannya.
"Lihat, aku membawakan gelang untuk anak anakmu, terakhir kali aku sulit membedakan mereka" Ujar Brenda dengan merasa frustasi saat membedakan antara Luca, Lucas, dan Leo.
"Luca, kemari dulu, nak" Lethian memanggil anaknya itu, dengan sesegera mungkin Luca langsung berlari ke arah Lethian.
"Lihat, ada aunty Brenda datang berkunjung" Ujar Lethian.
Luca bersembunyi di belakang kaki Lethian, ia adalah anak yang cukup pemalu dengan orang lain.
"H—halo, aunty " Lethian terkekeh kecil kala melihat anaknya itu malu malu ketika ia berinteraksi dengan orang lain.
"Lihat, aunty Brenda bawakan Luca gelang"
Mata Luca berbinar binar, ia sangat suka jika diberi sebuah hadiah oleh orang lain, walaupun menerima nya sembari merasa malu.
"Brenda, mau masuk ke dalam dulu? " Tawar Lethian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kelidan
Roman d'amourSebuah pertemuan tak disengaja di masa kecil, yang bermula dari rasa kasihan dan iba nya Lethian kecil kepada Malvin remaja yang tampak penuh dengan luka. Bermula dari sebuah pemberian permen dan juga plaster luka yang berakhir membuahkan bulir bul...