[Chapter 39] Demon Residence

263 52 75
                                    

Halo, halo~! Kita ketemu lagi di chapter baru “Sukuna no Musume”😄✨

Langsung aja kita mulai. Juga seperti biasa, buat kata tertentu dalam bahasa Jepang, terjemahannya bisa dilihat di komentar paragrafnya langsung, ya😉👌

Happy reading✨
Hope you enjoy the story!😘~❤️


»»»»»

Rengekan Pemburu Iblis berhelaian kuning cerah tak kunjung berhenti. Suara cemprengnya memancing helaan penat dua remaja yang terjebak misi bersamanya.

“Zenitsu, tenanglah!” Pemilik mahkota merah tua angkat bicara. Nadanya terjaga rendah, berharap mampu menenangkan rasa gentar Zenitsu.

Omae wa daijoubu da,” sugestinya terdengar meyakinkan.

Tetapi agaknya, sifat skeptis telah mendarah daging dalam diri lawan bicaranya. Lantaran meski udah dialusin, eh tuh cowo malah makin panik, “Jangan coba-coba menghiburku!”

“Dahlah, biarin aja. Nanti kalau capek bakal diem sendiri.” Sang nona memasuki dialog, lantas menepuk singkat bahu tegap rekan lelakinya.

Ternyata, dugaan (Name) salah, alias nol besar. Si gledek didemin malah kian menjadi, tantrum nggak jelas dan kayang sembarangan di atas lantai kayu👉 🤸😭

Meanwhile, pemikiran khas tokoh antagonis terlintas dalam benak Mbak (Name). ‘Biar diem kudu diapain nih bocah. Ditabok aja kali ya-’

“Dame da!” Tanjirou berseru tiba-tiba, Zenitsu auto panik, dikira ada apaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dame da!” Tanjirou berseru tiba-tiba, Zenitsu auto panik, dikira ada apaan.

Dari pintu masuk, derap langkah kaki membentur permukaan lantai dengan tergesa. Figur mungil sepasang bocah tampak berlari mendekati ketiganya. Raut cemas terpampang nyata di wajah mereka.

Di luar kesadaran, pemuda beranting hanafuda meninggikan intonasi, “Jangan masuk ke mari!”

Bukannya patuh, bocah lelaki berambut hitam runcing menghambur ke hadapan Tanjirou. Pemuda itu kontan meletakkan tangannya ke atas bahu Shoichi.

Beneran Shoichi, ‘kan namanya? Alah... pasti bener lah ya😁☝️

Onii-chan, kotak itu mengeluarkan suara aneh!” Lapor bocah itu, diselimuti ketakutan akan sesuatu dalam kotak yang dititipkan sang tuan.

Netra semerah anggur berkilat khawatir, lantas menggeser tubuh Shoichi, dioperkan ke Mbak (Name). Tuh cewe gatau harus ngapain, tapi lengannya refleks menampung si bocah. Dirapatkannya punggung bocah itu ke lututnya, sedikit upaya demi menyalurkan rasa aman dan nyaman.

Halah, itu karena yang ngasih Tanjirou, jadi dia nggak bakal nolak. Kalau orang lain mah beda cerita😂👈

Tanjirou berganti menggenggam lembut bahu Teruko (si bontot). “Meski begitu, kalian tak bisa meninggalkannya begitu saja,” ujarnya hati-hati.

Sukuna no Musume [Kimetsu no Yaiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang