[Chapter 27] Veil of Illusion

485 77 45
                                    

Warning! Chapter ini agak lebih panjang dari biasanya, jadi semoga betah😁👌

Dan seperti biasa, buat kata tertentu dalam bahasa Jepang, terjemahannya bisa dilihat di komentar paragrafnya langsung, ya👍

Happy reading✨
Hope you enjoy the story! 😘❤️


»»»»»

Lelaki iblis bersurai multi warna membimbing tiga remaja menuju jalan buntu. Sebidang tembok menandai akhir semu langkah mereka.

“Oh, aku tahu! Itu pasti karena benda di mulutnya, ‘kan?!” Rupanya, pemuda yang mengenakan haori kotak-kotak masih ga terima pasal penghinaan oknum berjenis iblis lanang.

Menangkup pipi sang adik, Tanjirou menggerutu, “Akan kulepas benda ini, agar kau bisa melihat wajah Nezuko!”

“Ah, chotto. Lalu bagaimana dengan (Name)-chan, ya?” Tangannya menjepit dagu, lantas menggeser pandang menuju figur pendek yang tengah memelototi dinding.

Lah...

Lagi ngapain sih, ni cewe?

Nah, jadi (Name) sibuk merenungi cercaan Naoya kw. Ga hanya Nezuko, ternyata dia pun tak lepas dari hujatan makhluk bermulut pedas itu.

 Ga hanya Nezuko, ternyata dia pun tak lepas dari hujatan makhluk bermulut pedas itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gini lho ya... Raja Kutukan itu tjakepnya gak manusiawi, lalu menghasilkan keturunan yang mewarisi seluruh gen-nya. Nah, bisa dibayangin ‘kan, se-good looking apa tampang (Name).

‘Malu-maluin amat, iblis kok matanya rabun. Sampe ga bisa membedakan mana tampang jelek, cakep, dan yang cuakepp banget macam aku, huh 😤’

Kelewat narsis, tapi anak plus bapak emang sama-sama punya tampang warbiyasahh. Keduanya mampu menggaet -bahkan termasuk sesama jenis- buat bertekuk lutut tanpa banyak usaha.

Bahkan, pandangan sinis aja bisa bikin lawan klepek-klepek. Oh, oke, kalimatnya mulai berlebihan (tapi kayaknya aseli deh, bukan cuma asumsi ngawur).

Terlena dalam angan masing-masing, mereka baru nyadar bahwa lelaki oni tak lagi berada dalam jarak pandang. Hendak mencari, namun sang empunya telah menyembulkan kepala melalui tembok.

Usai melirik cermat keadaan sekitar, pria itu menggeram, “Cepatlah! Selagi tak ada orang.”

(Name) menyipitkan mata. Ini dia ga salah liat? Naoya kw nongol dari tembok, terus ngilang lagi.

 Ini dia ga salah liat? Naoya kw nongol dari tembok, terus ngilang lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sukuna no Musume [Kimetsu no Yaiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang