Halo, berjumpa lagi dengan chapter baru dari book "Sukuna no Musume" 😆✨
Wah, wah~ Akhirnya libur, aseli lama banget nunggu datangnya hari Sabtu. Perasaan dulu pas masih libur panjang, ditinggal kedip aja udah jadi sore 😑😑
Oh, btw... Untuk kata tertentu dalam bahasa Jepang maupun bahasa lainnya yang ga umum, terjemahannya bisa dilihat di komentar paragrafnya langsung, ya😘👌
Happy reading ✨
Hope you enjoy the story! 😌👌›
»»»»»
Jejak yang menandai eksistensi makhluk pemakan manusia, Numa no Oni, hampir lenyap seutuhnya. Menyarungkan pedang, (Name) menghirup dalam-dalam udara sejuk di bumantara. Kesegaran memeluk indranya, berikan sekelumit kenyamanan. Terlepas dari perasaan muak akan permainan petak umpet iblis yang tiada ujung.Mengerlingkan mata, gadis itu menjumpai kemunculan sang rekan dari genangan hasil Kekkijutsu Iblis Rawa. Pemuda bermahkota merah tua bernapas terengah-engah. Faktanya, menyelam terlalu lama di perairan berdampak buruk bagi paru-parunya.
‘Misal aku sing budal ngunu, wis jelas sekarat, sih,’ batin (Name) yang (tumben) sadar diri.
Anehnya, pemuda itu tak alami basah kuyup. ‘Apa karena perairan itu sebatas teknik darah iblis?’
“Nezuko!” seru Tanjirou panik maksimal. Soalnya si degem cuma diem nyender di tembok.
Netra semerah permata ruby meninjau cermat seraya menghampiri Kamado bersaudara. Membungkuk turun, tangannya menepuk pelan bahu tegap si sulung. “Dia hanya tertidur.”
Helaan lega keluar dari bibir sang tuan. Anting hanafuda sedikit berayun kala dia memalingkan kepala. “Terima kasih telah menjaga adikku, ne, (Name)-chan,” tuturnya halus. Senyuman kecil tercetak di parasnya yang rupawan.
“Dari mana kau tahu?” Gadis itu mengangkat sebelah alis. Bertanya-tanya dasar dari asumsi rekaan Tanjirou.
Pemuda itu menyelinapkan Nezuko ke dalam kotak. Untaian kalimat meluncur dari lidahnya tanpa keraguan, “Dia tak terluka sedikit pun. Itu artinya, Nezuko aman di bawah perlindunganmu.”
(Name) menyembunyikan raut saltingnya dengan menengadah, berpura-pura memantau kondisi langit. “Bukan masalah. Kalian berdua berharga bagiku,” timpalnya, mati-matian menahan senyuman.
Yaelah mbak, lepasin aja kali. Gausah sok jaim, biasanya juga udah ngereog🤪😜
“Oh ya ampun, melewatkan makan malam buat ku kelaparan, huftt...” Berdiri berkacak pinggang, dia mengalihkan topik dengan sengaja.
Eh tapi beneran laper sih. Biasanya, Urokodaki yang masakin makanan. Jadi kalau kelaparan, ya tinggal makan🤤
Sayangnya, aroma kegugupan berpadu kebahagiaan lembut yang menguar takkan luput dari penciuman tajam Tanjirou.
Kekehan pelan lolos di udara, tulus dan tiada mengandung humor. Menegakkan tubuh, pemuda itu berujar senang, “Baiklah. Aku akan segera menyelesaikan ini. Dengan begitu, kita bisa membeli makanan untukmu.”
Kali ini, (Name) punya dua sisi yang berbeda.
• Di luar: “Oh, kau baik sekali, terima kasih!”
• Di dalam: ‘Arghhh! Ingpokan cowo idaman yang tipenya macam si abang ini!! 🤯⚠️’Yaelah mbak, ngapain bingung nyari kalau bisa ngembat langsung yang di depan mata😋☝️
Tanjirou berjalan mendekat, menyejajarkan tubuhnya guna mencapai pria depresi yang tengah bersimpuh hampa di jalanan. Kazumi memandang kosong tanpa berkedip, seolah mengambil peran raga tanpa jiwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sukuna no Musume [Kimetsu no Yaiba]
Fanfiction[Kimetsu no Yaiba x Reader] . . . "Gimana rasanya pindah ke alam yg banyak belisnya, neng?" "Gacor, kang!" - Ryoumen (Name) . . . Bercerita tentang seorang gadis yang merupakan putri dari Ryoumen Sukuna. Hah? Raja Kutukan punya anak?? Rill kok ini...