[Chapter 11] Hellish Training

940 147 30
                                    

Oh, iya! Untuk kata tertentu dalam bahasa Jepang, terjemahannya bisa dilihat di komentar paragrafnya langsung, ya😘👌

Warning! Mbak (Name) agak random, Tanjirou yang malu😑🙏
Ya, udah, itu aja:D

Happy reading❤️
Hope you enjoy the story!😻


»»»»»

Diterangi cahaya lembut dari lentera, Tanjirou mengguratkan kata demi kata di atas lembaran kertas dengan tekun. Mulai hari ini, dia memutuskan untuk mencatat hari-hari yang dia lalui dalam sebuah buku, selembar demi selembar.

“Ayo berangkat.” Urokodaki menginstruksikan dari pintu keluar. Pemuda bermahkota merah gelap menutup jurnalnya, bergegas menyusul sang guru.

Di luar, kegelapan berkuasa di langit yang menghampar luas, lantaran raja siang masih menetap di peraduannya. Tanjirou menangkap bayangan rekan gadisnya yang tengah melakukan peregangan.

(Name) melirik ke belakang, dua sosok yang dinanti telah tiba. Membalikkan tubuh, dia menyapa riang, “Pagi, Tanjirou!” Matanya menggeser malas, “Dan pagi juga untuk Sensei.”

Pemilik anting hanafuda membalas tak kalah semangat, lengannya terangkat memberi lambaian singkat. Lain lagi dengan Urokodaki, kakinya terus bergerak melewati (Name), lantas meraih bagian belakang kimono latihannya. “Apa-apaan semangat minimalismu itu. Ayo, kita harus bergegas!”

Pemilik helaian merah muda berdecak pelan, membiarkan tubuhnya diseret tanpa perlawanan. Di belakang mereka, Tanjirou mengekori sosok pelatihnya dengan patuh.

Selama mendaki Sagiri Yama, Urokodaki menjelaskan seputar Kisatsutai dan iblis. Seperti kemarin, sosoknya lenyap ditelan kabut usai menyuruh dua murid barunya menuruni gunung.

Semenjak itu, hari demi hari mereka habiskan dengan latihan turun menuju kaki gunung. Perangkap yang disiapkan bervariasi dan semakin mematikan. Berkat rutinitas baru ini, kemampuan Tanjirou dalam membedakan aroma perangkap mengalami peningkatan.

Untuk (Name), yah, si mbaknya lebih mahir dalam memanfaatkan apa saja di sekitar untuk menangani jebakan.

Sayangnya, kadang dia juga lupa memanfaatkan kemampuannya ini. Pada satu kesempatan, pemuda bermarga Kamado tak sengaja mengaktifkan pemicu jebakan. Selusin pisau berbilah tajam melesat ke arah mereka. Si abang gabisa lari, soalnya tali sandalnya putus abis kesandung😢👎

Karena mbak (Name) amat berperikekawanan, jadi dia kabur sambil mengangkut Tanjirou di bahunya. Mereka berhenti sejenak di kawasan yang aman dari beragam jebakan, sambil nungguin si abang membenahi tali sandal.

Bersandar di batang pohon, (Name) bengong mikirin kejadian lalu. Padahal alih-alih kabur dan memicu semakin banyak perangkap, dia bisa menangkis serangan pisau dengan-
‘Lah gw ‘kan bawa belati anj, ngapain lari?!’

Kondisi terkini mbak (Name):

Kondisi terkini mbak (Name):

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sukuna no Musume [Kimetsu no Yaiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang