[Chapter 3] Mama Kamado

1.5K 191 31
                                    

Oh, iya! Untuk kata tertentu dalam bahasa Jepang, terjemahannya bisa dilihat di komentar paragrafnya langsung, ya😘👌

Happy reading❤️
Hope you enjoy the story!😻

.
»»»»»

Kamado Kie menggeser fusuma, menyaksikan gadis di bawah perawatannya telah sadarkan diri. Pemandangan (Name) yang tengah duduk linglung mencerna keadaan tampak lucu bagi wanita itu.

Menyadari tatapan waspada diarahkan padanya, Kie mengukir senyuman lembut yang menenangkan. Barulah setelah gadis bermahkota pink itu terlihat tenang, dia bergerak melintasi ruangan.

Mama Kamado bersimpuh di sisi (Name) lantas berujar tulus, “Syukurlah kau sudah sadar, Nak. Bagaimana perasaanmu?”

‘Suaranya alus pisan euy.’
(Name) berbunga-bunga sejenak. Berdehem pelan, dia membuka mulut. “A-aku baik,” jawabnya.

Ga boong, suaranya serak banget. Macam kering kerontang setelah LDR-an sama air.

Wanita itu peka maksimal, dia langsung menyodorkan segelas air pada mbak (Name) yang suaranya serak-serak berserakan. “Minumlah perlahan,” tuturnya.

(Name) nurut, dia minum pelan-pelan sampai tetes terakhir. Merasa segar setelah sekian lama ga dikasih minuman sama petinggi yang pelit-pelit.

“Terima kasih banyak, errr-“

“Aku Kamado Kie. Jadi, siapa namamu, Nak?” Tiap tuturan katanya mengalun lembut membelai telinga. Asli, kalau Mama Kamado ngomong seharian pun (Name) bakal tetep dengerin dengan senang hati.

Tersenyum kikuk, gadis itu menyahut, “Ah, kalau begitu terima kasih sekali lagi, Kamado-san. Saya Ryoumen (Name).”

‘Sekalian bawa marga Bapak. Bodo amat kalau diburu lagi, udah biasa nyahaHAHA-‘

Isi kepalanya random, tapi anak gadisnya Bapak Sukuna ini sebisa mungkin jaga komuknya tetep netral

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isi kepalanya random, tapi anak gadisnya Bapak Sukuna ini sebisa mungkin jaga komuknya tetep netral.

“Tak perlu formal, (Name)-san. Panggil aku Kie saja,” pintanya seraya menengadahkan tangan. (Name) ngerti dan langsung menyerahkan gelas kosongnya.

Sang nona diam-diam merasa gugup. Sosok yang baru dikenalnya memperlakukan dia dengan ramah, ini hal yang baru.

Keberadaannya di dunia sebelumnya jarang mendapat reaksi baik, kecuali oleh teman sekelasnya. Bahkan para senior memperlakukannya seolah bom waktu pada kali pertama dia diperkenalkan sebagai wadah Sukuna.

Sou ka. Kie-san boleh memanggilku apa saja! Dan terima kasih telah menolongku.” (Name) terlanjur seneng dan membungkuk sejenak ke arah Kie. Dia bahkan lupa udah ngulang kata makasih entah berapa kali.

Ne, ne, (Name)-chan. Apa kau ingat apa yang terjadi padamu sebelum ini?” Pemilik helaian pink menggeleng bingung.

Jadi (Name) nanya balik, “Apa yang terjadi padaku? Kenapa bisa sampai ke sini?” Suaranya lirih karena lebih dia tujukan pada diri sendiri.

Sukuna no Musume [Kimetsu no Yaiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang