Oh, iya! Untuk kata tertentu dalam bahasa Jepang, terjemahannya bisa dilihat di komentar paragrafnya langsung, ya😉👌
Happy reading❤️
Hope you enjoy the story!😻›
»»»»»Sekali pun merasa enggan, (Name) tetap memaksakan dirinya mengekori langkah lebar Tanjirou. Mereka tiba di bangunan tunggal yang sekiranya layak huni.
‘Kok ada kruwes kruwes, di dalem ada yang mukbang kah’
Udah biarin aja ni cewe.Menggeser pintu dalam satu gerakan, Tanjirou bertanya gusar, “Daijōbu desuka?”
Pemuda itu otomatis mematung tanpa berkedip. (Name) penasaran, jadi dia mengintip dari balik bahu tegap si abang.
‘Lagi mukbang beneran euy. Jadi iblis tampangnya kek gitu?’
Di hadapan mereka, tubuh manusia tergeletak lemas dengan jumlah tak diketahui, tengah menjadi santapan monster penebar teror di malam hari.
“Apa-apaan kau? Ini wilayahku.” Suara bernada kasar mengudara. Alarm bahaya berdering memekakkan dalam kepala (Name).
Sosok itu menoleh, cahaya obor memperjelas figurnya. Kulitnya berwarna pucat kecokelatan yang tak wajar, sementara tangan dan wajahnya ternoda cairan merah kental yang masih segar.
‘Iblis pemakan manusia!’ Tanjirou membatin ngeri, matanya membelalak dengan gigi bergemeletuk.
Makhluk bengis itu membuka mulut, giginya runcingnya mengoyak daging dari manusia malang yang menjadi santapannya.
“Jika kau menganggu acara makanku, takkan kumaafkan!” ancamnya.
Jejak tipis darah meliuk-liuk, mengalir di sepanjang lengan si iblis dan menetes tanpa henti. Mendekatkan jemarinya ke depan mulut, lidahnya terjulur mengecap rasa besi yang nikmat.
“Aku merasakan hal aneh, kalian bertiga beneran manusia?” Mengoceh lagi, namun hanya disambut keheningan yang mencekam.
Tepat ketika api yang berderak pada obor padam, iblis itu menerjang lurus ke arah Tanjirou.
Tangan pemuda itu refleks meraih kapak dan mengayunkannya ke rahang si iblis. Berhasil memukul mundur, sayangnya regenerasi makhluk jadi-jadian itu mempercepat penutupan lukanya.
Beralih ke sisi yang lain, Nezuko bernapas berat dengan air liur bercucuran. Iris pink lembut dihiasi pupil runcing, memandang lapar pada tubuh manusia yang terkoyak di hadapan.
Di sampingnya, ternyata mbak (Name) ini kondisinya gak jauh beda. Matanya melebar fokus dengan mulut menganga ke arah yang sama. Meski raganya manusia, tak dapat dipungkiri dia tetaplah kutukan. Putri dari Noroi no Ō.
‘Rasanya daging manusia gimana, ya?’
‘Kata bapak rasanya enak sih🤤’
‘Aseli aromanya pun amat menggoda😋😋’Nalurinya hampir mengambil alih, bahkan saliva nyaris menetes pula dari sudut bibirnya.
Kesadaran (Name) kontan kembali lantaran suara pekikan Tanjirou menyapa telinga. Iblis buas itu berkuasa di atas sang tuan yang kewalahan menanganinya hanya dengan sebilah kapak.
Dalam sepersekian detik, (Name) melesat di belakang mereka. Kakinya terangkat menargetkan leher iblis itu dengan tendangan berlapis Juryoku.
Bugh!
Sontak saja, kepala itu terhempas kuat membentur batang pohon, sebelum jatuh bedebam ke atas tanah.Tanjirou bergidik ngeri seraya menghempaskan raga tanpa kepala dari tubuhnya. Iris merah tua melebar, “(Name)-chan??” Pemuda itu terperangah atas tindakan sang nona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sukuna no Musume [Kimetsu no Yaiba]
Fanfiction[Kimetsu no Yaiba x Reader] . . . "Gimana rasanya pindah ke alam yg banyak belisnya, neng?" "Gacor, kang!" - Ryoumen (Name) . . . Bercerita tentang seorang gadis yang merupakan putri dari Ryoumen Sukuna. Hah? Raja Kutukan punya anak?? Rill kok ini...